Jakarta, harianbatakpos.com – Kementerian Agama (Kemenag) memberikan penjelasan terkait banyaknya jemaah haji Indonesia yang harus berjalan kaki sejauh 15 km dari Muzdalifah ke Mina. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menyampaikan bahwa situasi ini disebabkan oleh kepadatan lalu lintas di jalur antara kedua lokasi tersebut.
Dilansir dari laman detik.com, Hilman menjelaskan, “Pada saat itu di malam hari sampai subuh, proses pergerakan jemaah sangat bergantung sekali dengan kondisi lalu lintas yang sangat padat.” Jumlah armada bus yang antre menuju Mina mencapai ribuan, ditambah dengan banyaknya jemaah yang juga memilih untuk berjalan kaki, membuat pergerakan menjadi semakin lambat.
Meskipun petugas telah mengimbau jemaah untuk menunggu bus, kekhawatiran akan keterlambatan membuat banyak jemaah memutuskan untuk berjalan kaki. “Alhamdulillah, setelah itu tidak ada lagi jemaah yang tersisa di Muzdalifah,” ujarnya. Setelah tiba di Mina, Kemenag bersama syarikah berfokus pada penempatan jemaah ke tenda yang telah disediakan.
Hilman juga menyampaikan terima kasih kepada otoritas Arab Saudi atas dukungan dalam pelayanan jemaah haji. Ia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh jemaah selama proses pergerakan ini.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar