Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, mengingatkan masyarakat untuk memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka untuk menghindari kerugian.
Deni menekankan pentingnya menentukan tujuan investasi terlebih dahulu, apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang. Baru kemudian memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Dalam menerapkan strategi investasi, Deni mengutip filosofi dari pelatih sepak bola terkenal Alex Ferguson, yaitu “attack wins you games, defence wins you titles” yang menekankan pentingnya membangun pertahanan untuk meraih kemenangan jangka panjang.
Deni menyarankan untuk memperkuat pertahanan investasi terlebih dahulu dengan memilih instrumen investasi yang konvensional seperti deposito, Surat Berharga Negara (SBN) ritel, atau emas karena relatif lebih aman dan memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari inflasi.
Setelah memperkuat pertahanan, masyarakat dapat mempertimbangkan instrumen investasi dengan risiko menengah atau lebih tinggi seperti reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan obligasi korporasi. Kemudian, setelah pertahanan cukup kuat, investor dapat mempertimbangkan instrumen investasi dengan risiko yang lebih tinggi seperti saham dan kripto.
Deni juga menyoroti bahwa porsi investasi yang bersifat defensif cenderung mendominasi seiring bertambahnya usia seseorang, sementara orang muda cenderung lebih berani dalam mengambil risiko.
Meskipun demikian, porsi investasi harus disesuaikan dengan preferensi risiko masing-masing individu, dan keputusan ini biasanya dipengaruhi oleh usia dan preferensi risiko.
Deni juga mengingatkan bahwa investasi tidak hanya untuk orang kaya, bahkan dengan nominal kecil seperti Rp1 juta, investor pemula sudah bisa memulai investasi, seperti memiliki Obligasi Negara Ritel seri 025 (ORI025) dengan kupon tetap mulai dari 6,25 persen per tahun.
Dengan teknologi saat ini, opsi untuk berinvestasi semakin banyak, sehingga penting bagi generasi muda untuk menumbuhkan kebiasaan berinvestasi terlepas dari besarnya nominal yang mereka miliki.
Komentar