Ekbis
Beranda » Berita » Kementerian Pertanian Pusatkan Program Pompanisasi untuk Atasi Dampak El Nino

Kementerian Pertanian Pusatkan Program Pompanisasi untuk Atasi Dampak El Nino

Kementerian Pertanian Pusatkan Program Pompanisasi untuk Atasi Dampak El Nino
Kementerian Pertanian Pusatkan Program Pompanisasi untuk Atasi Dampak El Nino

Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia menegaskan komitmennya dalam mengatasi dampak fenomena El Nino dengan memasifkan program pompanisasi. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa program ini terus dilakukan secara masif, terutama di pulau Jawa, dengan tujuan meningkatkan produktivitas pertanian demi ketahanan pangan Indonesia.

“Karena El Nino masih ada, maka kita terus melakukan pompanisasi dan juga asuransi. Pompanisasi dilakukan di pulau Jawa dan berhasil memompa air sungai yang ada seperti di Sungai Bengawan Solo, Cimanuk, dan seterusnya,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Program pompanisasi tersebut fokus mengairi lahan persawahan yang terdampak El Nino di berbagai wilayah di Jawa. Air yang ditarik melalui mesin pompa dialirkan melalui sistem terbuka dari satu sawah ke sawah lainnya. Hal ini membantu petani meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari satu kali panen menjadi dua kali panen.

Prabowo Naikkan Gaji ASN Guru, TNI-Polri, Pejabat Negara

“Kita pompa ke sawah-sawah tadah hujan, kemudian kita optimalisasi rawa yang IP-nya itu hanya satu kali kita jadikan dua kali,” jelas Menteri Amran.

Menteri Pertanian memperkirakan akan ada penambahan ketersediaan beras sekitar 3,5 juta ton, hasil produksi pada Desember 2023 hingga Januari 2024. Dengan demikian, stok beras pada bulan Maret, April, dan Mei 2024 diharapkan tetap mencukupi.

Saat ini, Kementan juga sedang menggarap potensi besar dari 10 juta hektar lahan rawa yang dapat dikembangkan menjadi area pertanian produktif dan berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat membantu memulihkan kondisi pertanian Indonesia dan meningkatkan produksi pangan secara signifikan.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa harga beras dalam waktu dekat diperkirakan mengalami penurunan. Stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai lebih dari 1 juta ton, yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat melalui program beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Bakal Lewati Amerika, 5 Tahun Lagi Indonesia Jadi Nomor 1 di Dunia

“Ketersediaan pangan pokok strategis cukup dan terus diperkuat. Ini agar masyarakat dapat lebih nyaman dalam memperoleh akses pangan yang ingin dikonsumsi selama menjalani ibadah puasa,” kata Arief Prasetyo Adi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *