Medan, HarianBatakpos.com – Bitcoin terus memperpanjang rally bullish-nya, menembus angka $63.000 saat kapitalisasi pasar kripto global mencapai $2,24 triliun, naik hampir 1,50% dalam 24 jam terakhir. Rally ini didorong oleh keputusan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga, yang memperkuat minat investor terhadap aset digital.
Sentimen investor semakin kuat berkat dukungan publik Kamala Harris untuk kecerdasan buatan (AI) dan aset digital dalam acara penggalangan dana di Wall Street. Dengan semakin dekatnya pemilu AS, momentum ini berpotensi mendorong Bitcoin ke tingkat yang lebih tinggi, menjadikannya sebagai aset yang lebih menarik di pasar.
Dukungan Kamala Harris Terhadap Kripto Dorong Kenaikan Bitcoin ke $64.000
Kamala Harris baru-baru ini secara terbuka menyatakan dukungan untuk cryptocurrency, menunjukkan komitmennya untuk mendorong inovasi sembari memastikan regulasi yang jelas untuk melindungi konsumen dan investor. Ini adalah dukungan resmi pertamanya terhadap aset digital, menandakan potensi perubahan dari pendekatan pemerintahan saat ini yang lebih dianggap bermusuhan terhadap industri kripto. Pendekatan Harris mendapat tanggapan positif dari tokoh-tokoh kunci di komunitas kripto, yang melihat kebijakannya lebih menguntungkan bagi pertumbuhan aset digital dibandingkan Presiden Biden.
Selain itu, laporan dari VanEck menyarankan bahwa kebijakan Harris dapat lebih menguntungkan Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan, bahkan lebih daripada masa jabatan kedua Donald Trump. Sementara Trump secara terbuka mendukung kripto dan berjanji untuk melakukan deregulasi, kebijakan Harris mungkin secara tidak langsung mendorong adopsi Bitcoin dengan menangani masalah struktural ekonomi seperti inflasi dan devaluasi mata uang.
Akibatnya, Bitcoin dapat menjadi lindung nilai yang lebih kuat terhadap kelemahan dalam sistem moneter saat ini. Dukungan yang semakin besar terhadap kripto menjadi isu kunci dalam pemilu AS 2024 mendatang, seiring dengan Bitcoin yang kini diperdagangkan di sekitar $64.000.
Wawasan Peter Brandt: Potensi Pertumbuhan vs. Kekhawatiran Inflasi
Di sisi lain, Peter Brandt, seorang trader terkenal dengan pengalaman puluhan tahun, baru-baru ini mengungkapkan kegembiraannya tentang Bitcoin setelah menganalisis rasio BTC terhadap emas. Ia melihat Bitcoin sebagai “emas digital” dan menyarankan bahwa nilainya bisa tumbuh hingga 520% terhadap emas dalam beberapa bulan mendatang. Namun, Brandt juga menyatakan kekhawatiran tentang kinerja Bitcoin, mencatat bahwa harga BTC tetap di bawah level tertinggi 2021 ketika disesuaikan dengan inflasi.
Untuk melampaui puncak November 2021, Bitcoin perlu naik ke sekitar $78.000. Menurutnya, masalahnya bukan pada kinerja Bitcoin yang telah naik hampir 290% sejak awal 2023, tetapi pada nilai dolar AS, yang menjadi acuan harga Bitcoin. Brandt juga memperingatkan bahwa mungkin ada potensi reset besar untuk Bitcoin di masa depan.
Prospek Harga Bitcoin: Level Dukungan dan Resistensi
Saat ini, Bitcoin (BTC/USD) diperdagangkan di sekitar $63.000, dengan titik pivot penting di $62.525 yang bertepatan dengan garis tren naik, memberikan dukungan kunci. Resistensi terdekat berada di $64.419, dengan level resistensi berikutnya di $65.828 dan $67.329. Di sisi bawah, dukungan langsung berada di $62.040, dengan dukungan lebih lanjut di $61.287 dan $60.076.
Indikator RSI berada di 57,98, menunjukkan momentum bullish meski belum mencapai kondisi overbought. EMA 50-hari berada di $62.040, memperkuat tren positif selama harga bertahan di atas level ini. Namun, jika harga turun di bawahnya, ini bisa menandakan perubahan sentimen menuju bearish.
Dengan mendekatnya pemilu AS dan dukungan politis terhadap kripto, pasar Bitcoin bisa menghadapi volatilitas yang lebih tinggi dan potensi kenaikan harga yang signifikan.
Komentar