HarianBatakpos.com – Executive Director, Head of Trading, Treasury & Markets Bank DBS Indonesia, Ronny Setiawan menyebutkan kenaikan posisi cadangan devisa RI pada Juli 2024 menjadi USD 145,4 Miliar sebagai salah satu sentimen pendorong penguatan Rupiah yang saat ini berada di bawah Rp16.000 per Dolar AS.
Namun demikian, isu terkait perkembangan ekonomi AS hingga isu politik dalam negeri yang bisa menimbulkan ketidakpastian harus diperhatikan karena bisa menahan inflow asing ke RI yang berimbas ke Rupiah. Kenaikan cadangan devisa ini penting untuk memperkuat nilai tukar Rupiah dalam menghadapi tantangan global.
Selain itu, aliran capital yang masuk ke emerging market imbas isu resesi AS juga bisa berbalik arah jika terjadi upaya pemerintah menambah belanja dan resesi berhasil dicegah. Hal ini bisa menyebabkan tertahannya penguatan Rupiah di akhir tahun 2024. Oleh karena itu, perkembangan ekonomi dan kebijakan fiskal pemerintah akan menjadi faktor penting dalam menentukan arah nilai tukar Rupiah ke depan.
Seperti apa analisis sentimen yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Executive Director, Head of Trading, Treasury & Markets Bank DBS Indonesia, Ronny Setiawan dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Jum’at, 09/08/2024).
Komentar