HarianBatakpos.com – Di tengah naiknya penghasilan per jam rata-rata di Amerika Serikat (AS), nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin mengalami penurunan. Data menunjukkan kurs rupiah ditutup merosot sebesar 0,54 persen menjadi Rp16.283 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.196 per dolar AS.
Analisis oleh ICDX Taufan Dimas Hareva menyatakan bahwa kenaikan penghasilan per jam rata-rata AS sebesar 4,1 persen year on year mempengaruhi kondisi ini. Namun demikian, tingkat pengangguran yang naik menjadi 4 persen juga menjadi sorotan.
Inflasi upah yang diprediksi dapat mendorong inflasi inti dan umum yang lebih tinggi, kemungkinan membuat bank sentral AS menunda pemangkasan suku bunga. Sementara itu, penguatan dolar AS pasca rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS pekan lalu, menunjukkan ekonomi AS memanas dengan pertambahan 272 ribu pekerjaan pada Mei 2024, jauh melampaui ekspektasi.
Kinerja rupiah juga dipengaruhi oleh melemahnya kinerja dolar AS, dengan Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke level Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.218 per dolar AS.
Komentar