Ekbis
Beranda » Berita » Kenaikan Suku Bunga Global dan Pelemahan Rupiah Menguntungkan Perbankan RI

Kenaikan Suku Bunga Global dan Pelemahan Rupiah Menguntungkan Perbankan RI

Kenaikan Suku Bunga Global dan Pelemahan Rupiah Menguntungkan Perbankan RI
Kenaikan Suku Bunga Global dan Pelemahan Rupiah Menguntungkan Perbankan RI

Jakarta, BP – Kenaikan suku bunga global dan tren pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ternyata memberikan dampak yang menguntungkan kepada perbankan RI. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan meningkatnya suku bunga global ditambah dengan fluktuasi nilai tukar, menyebabkan mahalnya biaya dana dari luar negeri. Alhasil, korporasi lebih memilih mencari pendanaan dari dalam negeri, dalam hal ini perbankan.

“Dari sisi fungsi intermediasi, hal ini berdampak positif bagi pertumbuhan kredit perbankan Indonesia, utamanya dari sisi kredit produktif karena daya tarik kredit perbankan domestik akan semakin menarik bagi korporasi domestik,” ujar Dian dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/7/2024).

Adapun laporan Analisis Uang Beredar Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit pada Mei 2024 tercatat sebesar Rp7.311,7 triliun, atau tumbuh 11,4% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan itu utamanya ditopang oleh kredit korporasi sebesar 15,9% yoy.

Pasar Kripto Melemah Usai Serangan AS ke Iran, Harga Bitcoin dan Saham AS Turun Tajam

Sebagaimana diketahui, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali mempertahankan suku bunga acuan di level tinggi atau 5,25-5,50% untuk ketujuh kalinya secara beruntun pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (13/6/2024). Sementara itu, kurs JISDOR per 15 Juli 2024 adalah Rp 16.174, turun 1,1% dibandingkan dengan awal bulan.

Di sisi lain, Dian menjelaskan untuk memperkuat stabilitas nilai Rupiah salah satunya dari dampak kenaikan suku bunga global, suku bunga acuan di Indonesia telah meningkat secara bertahap dari 3,50% menjadi 6,25% atau terhitung sebanyak 8 kali dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.

“Meningkatnya suku bunga acuan juga berdampak bagi peningkatan biaya dana perbankan atau biaya bunga DPK (dana pihak ketiga),” ujar Dian.

Namun demikian, ia mengatakan profitabilitas perbankan masih sangat baik. Itu didukung oleh pertumbuhan kredit, margin bunga bersih (NIM), dan return on asset (ROA) industri perbankan masih tergolong tinggi meskipun mengalami sedikit penurunan.

Harga Emas Pegadaian Hari Ini 24 Juni 2025: Antam Stabil, UBS Turun Tipis

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Market

Galat basis data WordPress: [Disk got full writing 'information_schema.(temporary)' (Errcode: 28 "No space left on device")]
SHOW FULL COLUMNS FROM `wpqd_options`

Galat basis data WordPress: [Disk got full writing 'information_schema.(temporary)' (Errcode: 28 "No space left on device")]
SHOW FULL COLUMNS FROM `wpqd_options`

Galat basis data WordPress: [Disk got full writing 'information_schema.(temporary)' (Errcode: 28 "No space left on device")]
SHOW FULL COLUMNS FROM `wpqd_options`

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan