Medan, HarianBatakpos.com – Paus Leo XIV resmi terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia, menggantikan Paus Fransiskus. Kardinal Robert Francis Prevost kini memikul tugas Paus yang besar sebagai pemimpin spiritual umat Katolik dan kepala negara Vatikan.
Tugas Paus bukan sekadar memimpin ibadah, melainkan juga mencakup tanggung jawab politik dan diplomatik yang luas. Paus Leo XIV kini menjadi sosok sentral dalam hubungan internasional Vatikan, sekaligus pembimbing umat dalam kehidupan keagamaan.
Sejak abad ke-9 Masehi, gelar Paus diberikan kepada pemimpin Gereja Katolik Roma. Kata “Paus” berasal dari bahasa Latin papa dan bahasa Yunani pappas, yang artinya ayah. Dalam sejarahnya, jabatan ini terus berkembang hingga kini menjadi pusat kekuatan spiritual dan diplomatik dunia.
Sebagai kepala Gereja Katolik dan Uskup Roma, tugas Paus mencakup memimpin liturgi, menunjuk uskup baru, menyampaikan ajaran gereja, serta bertemu kepala negara dari lebih 100 negara. Hal ini menjadikan kepausan sebagai jabatan yang padat dan menuntut, jauh dari pekerjaan administratif biasa.
Direktur Pusat Studi Katolik di Universitas St. Thomas Minnesota, Don Briel, mengungkapkan bahwa para Paus seperti Fransiskus, Benediktus XVI, hingga Yohanes Paulus II, bekerja sejak pukul 5 pagi hingga larut malam. “Kepausan kini lebih menonjol dan melelahkan,” kata Briel, dikutip dari Live Science.
Tugas Paus tidak hanya bersifat keagamaan, tetapi juga mencakup interaksi sosial dan diplomatik. Di pagi hari, Paus memulai dengan misa pribadi, lalu menulis surat resmi, mengerjakan dokumen gereja, hingga bertemu dengan para uskup dan pemimpin dunia.
Menurut Briel, Paus bukanlah CEO perusahaan biasa. “Ia melihat gambaran besar dari Gereja universal, bukan hanya pekerjaan lokal,” ujarnya. Di waktu tertentu, seperti saat Paskah, tugas Paus meluas hingga memimpin misa besar di Basilika Santo Petrus atau stadion terbuka di negara yang dikunjunginya.
Kegiatan pelayanan umat juga menjadi bagian penting dari tugas Paus, seperti menyapa peziarah dalam Audiensi Umum mingguan yang bisa dihadiri puluhan ribu orang.
Peran besar Paus semakin berkembang sejak Paus Paulus VI. Sebelumnya, para Paus jarang bepergian dan memiliki aktivitas terbatas. Kini, jabatan Paus juga mencerminkan kekuatan diplomasi Vatikan yang makin luas.
Ketika takhta kepausan kosong, seluruh kegiatan kepausan ditangguhkan. “Tidak ada keputusan besar yang dibuat selama konklaf,” jelas Briel. Para kardinal hanya menjalankan tugas-tugas rutin sambil menunggu terpilihnya Paus baru.
Dengan terpilihnya Paus Leo XIV, semua perhatian kini tertuju pada bagaimana beliau akan menjalankan tugas Paus di tengah tantangan zaman modern yang kompleks.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar