Medan, harianbatakpos.com – Demam berdarah bukan sekadar demam biasa; ia dapat berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa. Jika disebabkan oleh virus dengue, demam tinggi mendadak ini bisa berakibat fatal, seperti perdarahan hebat atau kerusakan organ vital. Dalam siaran langsung Instagram Kementerian Kesehatan RI, Dr. dr. I Made Susila Utama, SpPD-KPTI, mengingatkan bahwa “Ketika suhu tubuh menurun di hari ke-4 sampai ke-6, banyak yang mengira pasien mulai sembuh. Padahal, inilah masa paling berisiko terjadi syok dan perdarahan.”
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan dapat menyerang siapa saja. Gejalanya bervariasi, mulai dari demam ringan hingga perdarahan. Penting untuk mengenali jenis-jenis demam berdarah, seperti demam dengue, DBD, dan sindrom syok dengue (DSS), yang semuanya memiliki risiko yang berbeda.
Fase kritis DBD muncul saat demam mulai menurun, di mana risiko syok dan perdarahan meningkat. Jika tidak ditangani dengan segera, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi serius. Oleh karena itu, penting untuk memantau gejala dengan cermat dan segera mencari bantuan medis jika muncul tanda bahaya.
Demam berdarah bukanlah penyakit sepele. Kesadaran akan gejala dan fase-fasenya sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Kenali demam berdarah agar kita semua bisa lebih waspada dan siap menghadapi bahaya ini.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar