Medan, HarianBatakpos.com – Penularan HIV bukanlah melalui air liur, keringat, sentuhan, ciuman, atau gigitan nyamuk. HIV dapat ditularkan melalui kontak cairan tubuh, seperti cairan vagina atau sperma saat melakukan aktivitas seksual, penggunaan jarum suntik secara bergantian, atau dari ibu ke bayi. HIV, atau human immunodeficiency virus, adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV dapat berakibat fatal jika tidak diobati, dan penularannya bisa terjadi dalam keadaan tertentu. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara penularan HIV dan langkah-langkah pencegahannya.
Mengenal Beragam Cara Penularan HIV
Siapa pun bisa terinfeksi HIV, termasuk bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV. Penularan HIV dapat terjadi melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Cairan-cairan tersebut bisa masuk ke dalam tubuh melalui berbagai metode berikut:
- Hubungan Seksual
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Seseorang yang memiliki banyak pasangan seksual juga lebih berisiko tertular HIV. - Penggunaan Jarum Suntik
Penularan HIV juga bisa terjadi melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah orang yang terinfeksi HIV. Berbagi jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bekas membuat seseorang berisiko tinggi tertular HIV. - Kehamilan, Persalinan, atau Menyusui
Bagi ibu dengan HIV, risiko penularan HIV kepada bayi bisa terjadi selama kehamilan, persalinan, atau saat menyusui. Oleh karena itu, penting bagi ibu yang terinfeksi HIV untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengurangi risiko penularan pada bayi. - Transfusi Darah
Meskipun jarang terjadi karena adanya prosedur uji kelayakan donor, penularan HIV melalui transfusi darah masih mungkin terjadi. Dengan pengujian yang baik, risiko infeksi HIV pada penerima darah bisa ditekan.
Mengobati Infeksi HIV
Saat ini belum ada obat atau vaksin yang dapat mencegah atau menyembuhkan infeksi HIV. Namun, penderita HIV dapat mengendalikan infeksi tersebut dengan mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) sesuai dosis yang disarankan dokter. Obat ARV membantu menekan aktivitas virus dalam tubuh, sehingga penderita HIV bisa memiliki umur lebih panjang dan hidup lebih sehat, serta memperkecil risiko penularan HIV kepada pasangan.
Mencegah Penularan HIV
Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penularan HIV antara lain:
- Gunakan Kondom
Setiap kali berhubungan seks, pastikan Anda menggunakan kondom untuk mencegah penularan HIV. Kondom wanita juga bisa menjadi pilihan bagi wanita untuk melindungi diri. - Hindari Perilaku Seksual Berisiko
Selain tidak menggunakan kondom, seks anal juga memiliki risiko tinggi penularan HIV. Penerima seks anal berisiko lebih tinggi tertular HIV. - Gunakan Jarum Suntik Baru
Jika Anda melakukan prosedur medis seperti tato atau tindik, pastikan jarum yang digunakan adalah jarum baru dan steril untuk mencegah penularan HIV. - Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP)
PrEP adalah metode pencegahan HIV dengan mengonsumsi obat antiretroviral bagi mereka yang berisiko tinggi tertular HIV, seperti pasangan HIV positif, pengguna jarum suntik, atau mereka yang sering berhubungan seksual tanpa perlindungan.
Pemahaman yang salah tentang penularan HIV serta kurangnya pengetahuan tentang seks yang aman merupakan kendala utama dalam mencegah penularan HIV. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan pengetahuan tentang HIV untuk mencegah penularannya.
Komentar