Medan, harianbatakpos.com – Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang dilaporkan meninggal dunia setelah mengonsumsi kentang bertunas.
Kasus ini memicu perhatian publik dan kekhawatiran mengenai keamanan makanan sehari-hari. Menurut dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, kentang yang bertunas mengandung racun alami yang dapat membahayakan kesehatan.
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, kentang yang disimpan lama atau berwarna hijau mengandung senyawa glikoalkaloid seperti solanin dan chaconine, yang dapat menyebabkan keracunan fatal.
Gejala keracunan muncul dalam hitungan jam setelah konsumsi, berkisar dari mual dan muntah hingga gangguan neurologis seperti kebingungan dan halusinasi. Jika tidak ditangani dengan tepat, keracunan ini dapat berakibat serius. Penanganan pertama yang disarankan meliputi memperbanyak minum air dan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna.
Santi juga menekankan bahwa tidak semua orang yang mengonsumsi kentang bertunas akan mengalami keracunan, tetapi risiko meningkat bagi kelompok rentan.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan tidak ragu mencari bantuan medis jika kondisi memburuk. Kesadaran dan kewaspadaan terhadap makanan yang dikonsumsi adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar