Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, mengungkapkan bahwa secara historis, pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) memberikan penguatan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Dari pengalaman atau data historis pemilu-pemilu sebelumnya, itu justru malah mendongkrak IHSG,” kata Inarno dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan bahwa satu hari setelah pelaksanaan pemilu 2024, IHSG naik 1,3 persen secara harian, sedangkan pada 16 Februari 2024, IHSG bahkan naik 1,74 persen secara harian. Hal ini menunjukkan optimisme terhadap prospek pasar modal pascapemilu.
Pada 14 Februari 2024, dilaksanakan pemilu serentak untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden RI, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Pemilu tersebut berlangsung aman dan damai.
Meskipun optimis, Inarno menekankan pentingnya memperhatikan kondisi pasar global saat ini, mengingat adanya pelemahan ekonomi dunia dan tensi geopolitik.
“Tentunya optimisme tersebut, kita juga mesti melihat kondisi pasar global dengan pelemahan global dan juga tensi geopolitik saya pikir ini juga kita mesti harus mengkalkulasi terhadap target-target 2024,” ujarnya.
Meskipun demikian, pasar saham Indonesia sampai dengan 16 Februari 2024 masih menunjukkan penguatan di tengah perlambatan ekonomi global. IHSG menguat 0,86 persen year to date (ytd) ke level 7.335,55, serta membukukan net buy sebesar Rp20,05 triliun ytd.
Sementara itu, indeks pasar obligasi Indonesia Composite Bond Index (CBI) pada 16 Februari 2024 menguat 0,60 persen ytd ke level 376,87.
Di sisi lain, antusiasme penghimpunan dana di pasar modal juga masih terlihat, dengan nilai penawaran umum sebesar Rp12,34 triliun dan terdapat 11 emiten baru yang tercatat hingga 16 Februari 2024.
Komentar