Medan, HarianBatakpos.com – Pesepakbola Spanyol Nico Hidalgo telah meninggal dunia pada usia 32 tahun setelah berjuang melawan kanker paru-paru. Kepergian Hidalgo meninggalkan warisan inspiratif bagi dunia olahraga dan penggemarnya. Diagnosa kanker yang diterimanya pada tahun 2021 mengubah perjalanan hidupnya dan karier sepakbolanya, memaksa dia untuk pensiun setahun kemudian.
Hidalgo memulai karier profesionalnya di klub Motril pada tahun 2010 dan telah bermain untuk berbagai klub, termasuk Granada, Juventus, dan Cadiz. Dalam pernyataan klub, mereka menegaskan bahwa “dengan kepergian Nico, tidak hanya pesepakbola hebat yang hilang, tetapi juga sosok manusia yang luar biasa.” Pernyataan tersebut mencerminkan rasa kehilangan yang mendalam dari rekan-rekan dan penggemar, dilansir dari kompas.com.
Kanker paru-paru adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau latar belakang. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala awal dari penyakit ini. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai termasuk batuk yang semakin parah, nyeri dada, sesak napas, dan batuk berdarah. Mengetahui tanda-tanda ini bisa menjadi langkah awal untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.
Sebagian besar pasien kanker paru-paru baru menyadari gejala ketika penyakit telah memasuki tahap lanjut. Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan kesehatan dan pemeriksaan rutin. Meskipun gejala tersebut dapat disebabkan oleh kondisi lain, berkonsultasi dengan dokter adalah langkah yang sangat penting untuk mendiagnosis secara akurat.
Perjuangan Nico Hidalgo melawan kanker menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap kesehatan kita sendiri. Dengan meningkatkan kesadaran tentang gejala kanker paru-paru, kita dapat berkontribusi dalam upaya deteksi dini dan pengobatan yang lebih efektif.
Komentar