Kepsek SD Negeri 175803 Tampahan Klarifikasi Tentang Beberapa Tuduhan Kepadanya

Rumondang Simanjuntak, SPd Kepala Sekolah SD Negeri 175803 Tampahan saat dikonfirmasi di kantornya. Foto/Ist

Toba-BP: Rumondang Simanjuntak Kepala Sekolah SD Negeri 175803 Tampahan, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba memberikan klarifikasi terkait adanya surat teguran dari Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga pertanggal 31 Maret 2023 dan 25 Mei 2023. Dirinya menjelaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar adanya saat dikonfirmasi diruangannya Sabtu, 05/08/23.

"Ada dua surat teguran yang saya terima dari dinas pendidikan, surat teguran pertama kepada saya sendiri mengenai ada pengaduan dari komite sekolah, yang dimana aduan tersebut mengenai kamar mandi. Katanya saya selalu mengunci kamar mandi (DAK 2020), hal tersebut tidak betul saya kunci terus kamar mandi yang dimaksud. Kebetulan waktu itu ada kunjungan dari dinas pendidikan datang kesekolah ini, pada saat kunjungan terkunci kamar mandi itu, alasannya pada saat itu kamar mandi dikunci biar jangan semua kotor ditempati anak-anak karena kamar mandi ini terbuka terus gak ada pagar dan terkadang mau juga orang lain masuk ke kamar mandi dan tidak disiram jadi bau, karena hal itulah kamar mandi itu aku kunci pada saat kunjungan bapak Sirait pada waktu itu," jelas Rumondang.

Poin yang kedua disurat teguran yang pertama kemunikasi yang tidak harmonis antara kepala sekolah dengan guru l, hal ini disebabkan waktu bulan pebruari saya pada saat itu meminta kepada guru-guruku administrasi seperti RPP, Prota, Prosen, buku pendamping dan buku batas-batas pembelajaran. Pada saat itu mereka (guru-guru) belum mempersiapkan dan saya minta kepada guru-guru agar minggu depan bisa dikumpulkan semuanya. Setelah minta minggu depannya mereka tidak mengasi secara keseluruhan guru hanya ada dua orang guru pada saat itu yang memberikan. Selanjutnya berkas berkas kedua orang guru tersebut aku periksa satu orang guru secara keseluruhan belum sempurna, tapi pada saat itu aku bilang kalau RPPnya tidak usah seperti ini tebalnya dan saya memberikan contoh agar batas-batas pembelajarannya dapat dirobah namun dia (siguru tersebut) tidak terima atas perbaikan yang saya berikan. Dan RPP guru yang satunya ketepatan benar dan saya sarankan agar mencontoh seperti milik ibu yang satu orang guru tersebut tidak setuju apa yang saya sarankan jadi karena hal tersebut katanya dia jadi sakit. Dan pada saat itu dia juga kerap mengadu kepada guru-guru yang lainnya mengatakan banyak kali permintaan ibu kepala sekolah itu terkait RPP yang dimaksud, jelas Rumondang.

Poin ketiga komunikasi kepala sekolah yang tidak akur dengan pengurus komite sekolah, komite sekolah pada saat itu mengadu ke dinas pendidikan dan saya tidak tau entah apa yang menjadi tidak harmonis saya dengan pengurus komite ini, jadi setelah saya cari tahu informasinya dikarenakan saat pembangunan kamar mandi DAK itu katanya.

Adanya potongan dana pip itu tidak benar ada pemotongan, saya langsung menyerahkan buku tabungan dan uangnya kepada orang tua siswa sebesar yang tertera di dalam rekening siswa.

Selanjutnya dalam surat teguran katanya banyak peserta didik yang tidak memiliki buku pegangan, ini memang guru tugas guru kelas untuk mengumpulkan buku itu pada saat penaikan kelas, kenyataannya guru kelas tidak menangih atau mengumpulkan buku tersebut dari siswa sehingga buku itu berkurang pada saat kenaikan kelas.

Surat teguran ke dua mengenai adanya vidio beredar dimasyarakat tentang pembubaran kebaktian, ini tidak ada vidio seperti yang dimaksud mereka. Hal tersebutpun saya tidak tau siapa yang menyebarkan vidio yang dimaksud. Hal ini hanya karena permasalahan persembahan saja, dimana sebelum kejadian seperti yang dimaksud dalam surat teguran kedua ada pengaduan kepada saya mengenai dikemanakan persembahan kebaktian selama, saya jawab pada waktu itu bahwa persembahan selama ini dipergunakan pada saat natal yang diperuntukkan untuk resepsi dan pemberian kue natal kepada siswa, akan hal tersebut saya bilang kepada guru agama agar setiap kebaktian tidak usah lagi ada persembahan guru agama setuju pada saat saya bilang seperti itu, namun pada saat kebaktian ada berjalan persembahan dan saya bilang pada saat itu agar tidak usah dipungut persembahan dan pada saat itulah ada seorang guru memvidio hal tersebut, jelasnya.

Romandang Simanjuntak mengharapkan agar guru-guru disekolahnya bisa kerjasama sama dalam menjalankan proses belajar mengajar.

"Sudah lima bulan guru-guru ini tidak mau bertemu dengan saya, saya bilang ayo kekantor mereka tidak mau makanya guru-guru ini tidak mau lagi berkomunikasi dengan saya, padahal banyak informasi-informasi yang baru untuk pelaksanaan belajar mengajar tidak bisa lagi saya sampaikan kepada guru-guru ini. Harapan saya guru-guru ini kiranya bisa mengklarifikasi langsung terhadap saya jangan mengadu diam-diam kedinas pendidikan, ke inspektorat dan bahkan sampai ke bupati biar terbuka dan mereka harus jujur akan apa yang terjadi selama ini disekolah ini, harapnya.

Dirinya juga meminta kepada DPC LSM PAKAR Toba agar membantu mengklarifikasi terkait permasalahan yang terjadi saat ini agar perogram belajar mengajar disekolah ini bisa berjalan dengan baik, ucapnya mengakhiri. (BP/JP)

Penulis: -
Editor: -

Baca Juga