Daerah
Beranda » Berita » Keramba Ikan DT Sejahterakan Masyarakat Danau Toba

Keramba Ikan DT Sejahterakan Masyarakat Danau Toba

Jan Toguh Damanik

Medan-BP: Anggota DPRD Sumut dari Komisi B, Drs Jan Toguh Damanik berpendapat umumnya masyarakat pinggiran Danau Toba(DT) masih menggantungkan mata pencariannya dari budidaya ikan nila sistem keramba.

Maka bila pemerintah menghentikan kegiatan keramba ikan nila dimaksud maka tingkat pendapat perkapita masyarakatnya akan anjlok sehingga anak-anak dikhawatirkan terancam putus sekolah.

Demikian ditegaskan kepada harianbatakpos.com, Senin (27/8) ketika diminta tanggapannya soal menjamurnya keramba ikan nila di Danau Toba akhir-akhir ini.

Kapolres Tanjung Balai dan Tapsel Resmi Berganti

Menurut Jan Toguh Damanik, budidaya keramba ikan di Danau Toba masih perlu dipertahankan mengingat pangsa pasarnya cukup menjanjikan baik dalam maupun luar negeri atau mancanegara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari eksportir maupun produsen (pengusaha keramba), sedikitnya 200.000 ton/ tahun ikan nila diekspor ke manca negara khuhusnya Amerika Serikat ( AS).

Sementara harga per kg di sentra produk(tingkat petani/peternak) sekitar 400 dolar AS. “Coba bayangkan jika kegiatan ini dihentikan pemerintah, mau makan apa masyarakat tersebut,” ujar Jan Toguh.

Utamakan Keramba

Harli Siregar Resmi Jabat Kajati Sumut, Ini Daftar Lengkap Rotasi Jaksa di Sumatera Utara

Walaupun pemerintah saat ini sedang menggalakkan destinasi pariwisata di Danau Toba, bagi masyrakat penggiat keramba pasti lebih memilih atau mengutamakan kerambah.

Karena destinasi pariwisata yang di programkan pemerintah belum bisa memberikan hadil nyata bagi kesejahteraan rakyat.

Artinya, pariwisata dimaksud masih menunggu proses yang cukup panjang baru bisa dinikmati. Sedangkan keramba ini, bagi mereka sudah merupakan industri yang menjanjikan.

“Pokoknya usaha keramba ikan nila merupakan dewa penolong bagi masyarakat pinggiran danau toba,” ujar Jan Toguh.

Menjawab pertanyaan, Jan Toguh menegaskan pihaknya lebih memilih mempertahankan keramba ikan. Karena banyak masyarakat yang menggantungkan nasibnya pada usaha keramba tersebut.

Bukan artinya tidak mendukung program pemerintah soal pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba, tapi karena mengingat kebutuhan orang banyak, tegas Jan Toguh. (BP/RD)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *