WASHINGTON, Harianbatakpos.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Indonesia sepakat memperluas kerja sama dalam menangani kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Komitmen itu dicapai dalam pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Menteri Pertahanan RI
Prabowo Subianto di Gedung Putih, Selasa (12/11/2024), dilansir dari iNews.id.
“Berangkat dari kerja sama yang sukses dalam pengiriman bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Gaza pada April, Presiden Biden dan Presiden Subianto berkomitmen untuk memperluas kerja sama dalam menangani kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza,” bunyi pernyataan Gedung Putih, dikutip Rabu (13/11/2024).
Kedua pemimpin juga berjanji bekerja sama dalam memfasilitasi evakuasi medis anak-anak Palestina agar bisa mendapat perawatan kritis. Selain itu Biden dan Prabowo berkomitmen mendukung aktivitas kemanusiaan dan pemulihan awal di Gaza.
Evakuasi Medis Anak-Anak Palestina
Pada Juni lalu, saat menjabat Menteri Pertahanan RI, Prabowo mengatakan sedang mempersiapkan rencana evakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza.
“Ya ini kita siapkan. Tentunya yang di sana (Gaza) harus siap,” ujar Prabowo, saat itu. Dia mengatakan Presiden Joko Widodo juga menginstruksikan untuk membangun rumah sakit dan mengirimkan tenaga kesehatan (nakes) ke Gaza.
“Dalam beberapa hal masalah Gaza saya lapor ke Presiden dan Presiden sangat mendukung, memberi instruksi kepada saya kita siap mengirim rumah sakit, mengirim tenaga kesehatan,” ujarnya.
Prabowo mengatakan pemerintah bisa bekerja sama dengan sejumlah negara di Timur Tengah, salah satunya Uni Emirat Arab (UAE), untuk membangun rumah sakit dan mengirim nakes ke Gaza.
Kerja sama ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam membantu Palestina. Selain evakuasi medis, Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza pada April lalu.
Dukungan untuk UNIFIL
Selain membahas Gaza, Biden juga menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia dalam misi penjaga perdamaian PBB UNIFIL di Lebanon.
Bersamaan dengan Prabowo, Biden menyerukan kepada semua pihak bertikai di Lebanon untuk menghormati fasilitas PBB serta menyerukan perlindungan dan menghindari akvititas militer yang bisa membahayakan personel UNIFIL.
Dua prajuit TNI yang bertugas untuk UNIFIL luka akibat tembakan tank Merkava Israel pada 10 Oktober lalu. Tentara Zionis menembaki menara observasi di markas kontingen pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia.
Komentar