Nasional
Beranda » Berita » Kesaksian Nono Bondol; Alibi Pegi Setiawan pada Malam Pembunuhan Vina dan Eky

Kesaksian Nono Bondol; Alibi Pegi Setiawan pada Malam Pembunuhan Vina dan Eky

Harianbatakpos.com , JAKARTA – Pada tahun 2016, kasus pembunuhan Vina dan Eky yang menghebohkan masyarakat Cirebon, kembali mencuat setelah Polda Jawa Barat merilis terduga pelaku utama, Pegi Setiawan alias Perong.

Namun, tuduhan ini menuai keraguan dari berbagai pihak, termasuk dari tetangga Pegi sendiri, Suharsono, yang lebih dikenal dengan nama Nono Bondol. Nono memberikan kesaksian kuat mengenai keberadaan Pegi pada malam pembunuhan yang menyiratkan alibi kuat bagi Pegi.

Nono Bondol menyatakan bahwa pada malam tragis 27 Agustus 2016, Pegi berada di Bandung. Kesaksian ini bukan sekadar klaim kosong, karena Nono sendiri mengaku berada bersama Pegi pada malam tersebut.

Aksi Protes Imigrasi di New York Berujung Ricuh

“Saya kerja bareng, berangkat tanggal 21 Agustus,” ujar Nono, menjelaskan bahwa mereka sudah berada di Bandung sejak beberapa hari sebelum kejadian.

Lebih lanjut, Nono menuturkan bahwa pada tanggal 27 Agustus, hari kejadian pembunuhan, mereka menerima gaji dan pulang bersama-sama dari tempat kerja. “Pas gajian tanggal 27 Agustus, saya pulang sama Pegi, Marman, Ibnu, sama Robi. Itu 27 Agustus 2016 sekitar jam 8 malam, saya naik angkot ke terminal saya pulang ke Cirebon. Artinya saat itu Pegi ada di Bandung,” ungkapnya, seperti dilansir dari SINDOnews.

Pada malam itu, sekitar pukul 20.00 WIB, Nono diantarkan oleh Pegi naik angkot menuju terminal untuk pulang ke Cirebon. Menurut Nono, fakta ini sangat memperkuat alibi Pegi karena jenazah Vina dan Eky ditemukan di Fly Over Talun pada pukul 22.00 WIB.

“Sementara jam 20.00 saja Pegi masih ada di Bandung,” tegas Nono, menekankan ketidakmungkinan Pegi berada di tempat kejadian pada waktu pembunuhan berlangsung.

Kebijakan Menko Yusril: Hambali Dilarang Masuk Indonesia

Sesampainya di Cirebon, Nono langsung menuju lokasi pembunuhan yang sudah ramai dipenuhi warga dan aparat. “Saat saya tiba di Cirebon saya turun di fly over tempat kejadian pembunuhan Vina. Saat itu saya dengar rumah Pegi sudah digerebek, saya akhirnya ngecek ke rumahnya. Saya bilang gak mungkin, Pegi kan di Bandung,” tuturnya.

Dengan kesaksian ini, Nono merasa yakin bahwa Pegi bukanlah pelaku pembunuhan Vina dan Eky. Ia percaya bahwa ada kesalahan dalam penangkapan ini. “Saya yakin bukan Pegi yang lakukan. Saya yakin ini salah tangkap,” ujar Nono dengan penuh keyakinan.

Nono juga menceritakan kronologi keberadaan mereka di Bandung. Mereka berangkat ke Bandung pada tanggal 21 Agustus untuk bekerja bersama di sebuah proyek. Pada tanggal 27 Agustus, setelah menerima gaji, mereka berempat, termasuk Pegi, kembali ke Cirebon.

Pegi bahkan sempat mengantar Nono ke terminal untuk naik angkot. Nono berangkat dari terminal Bandung sekitar pukul 20.00 WIB dan tiba di Cirebon beberapa jam kemudian.

Kesaksian Nono memberikan perspektif berbeda terkait kasus ini. Alibi yang diberikan Nono menunjukkan bahwa Pegi berada jauh dari tempat kejadian saat pembunuhan terjadi. Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang validitas tuduhan terhadap Pegi.

Kasus pembunuhan Vina dan Eky memang kompleks dan memerlukan penyelidikan mendalam. Namun, kesaksian seperti yang disampaikan oleh Nono seharusnya dipertimbangkan dengan serius oleh pihak berwenang. Alibi yang kuat seperti ini bisa menjadi kunci dalam menentukan kebenaran dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Selain itu, pernyataan Nono juga menimbulkan keprihatinan tentang proses penegakan hukum. Jika benar Pegi bukan pelaku, maka ini menunjukkan adanya kekeliruan dalam proses investigasi yang perlu segera diperbaiki. Keberanian Nono untuk bersaksi di depan publik juga patut diapresiasi karena ia berusaha menyuarakan kebenaran dan membela seseorang yang ia yakini tidak bersalah.

Kasus ini belum sepenuhnya terselesaikan, dan masih banyak yang perlu diungkap. Kesaksian Nono adalah salah satu dari banyak potongan puzzle yang harus dikumpulkan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap. Kita berharap bahwa keadilan akan terwujud dan kebenaran akan terungkap seiring berjalannya waktu dan penyelidikan lebih lanjut.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan