Sosial media telah menjadi arena yang tak terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bagi sebagian individu seperti Aaliyah Massaid, putri dari Reza Artamevia, realitas pahit sering kali menyelinap di balik gemerlapnya dunia maya.
Dalam sebuah wawancara yang terekam di kanal YouTube Need A Talk, Aaliyah dengan jujur mengungkapkan perasaannya terhadap cibiran dan hujatan yang sering dilontarkan netizen di media sosialnya, dilansir dari Okezone.
Tidak bisa dipungkiri, hujatan dan kritik pedas dari netizen seringkali menorehkan luka yang dalam, terutama ketika mereka menyerang keluarga dan orang tua Aaliyah.
Komentar-komentar yang tidak hanya merendahkan dirinya, tetapi juga menyentuh ranah pribadi dan keluarganya, membuatnya merasa terpukul.
Bahkan, dalam kepedihan tersebut, Aaliyah mencatat bahwa sebagian besar hujatan itu berasal dari sesama perempuan, yang seharusnya saling mendukung.
Meski demikian, sikap Aaliyah terhadap hujatan tersebut menarik perhatian. Alih-alih membalas dengan kemarahan atau kesedihan, Aaliyah memilih sikap pasrah dan mencari hikmah di balik segala yang telah dialaminya.
Dia percaya bahwa setiap cobaan membawa berkah dan pengampunan atas dosa-dosanya. Sikap ini mencerminkan ketabahan dan kedalaman spiritual yang patut diapresiasi.
Tidak jarang, Aaliyah merasa teringat akan sang ayah, Reza Artamevia, yang telah tiada. Kehadiran sosok ayah dalam ingatannya memberinya kekuatan tambahan, terutama ketika dirinya terpuruk dalam kesedihan.
Dalam momen-momen seperti itu, Aaliyah memilih untuk menyendiri, membiarkan air mata mengalir sebagai bentuk pelepasan emosional. Baginya, bayangan sang ayah adalah penyejuk hati yang mampu mendengarkan setiap keluh kesahnya.
Namun, meskipun dilanda kesedihan, Aaliyah tetap tegar dan berusaha mensyukuri setiap detik kehidupannya saat ini.
Dia menyadari bahwa kehidupan harus terus berjalan, dan dia tidak ingin terjebak dalam kesedihan yang menghambat langkahnya ke depan.
Meskipun ayahnya telah tiada, Aaliyah memilih untuk memaknai setiap momen dengan penuh rasa syukur dan ketabahan.
Kisah Aaliyah Massaid ini menjadi cermin bagi banyak individu yang menghadapi tantangan serupa di dunia maya.
Dia mengajarkan pentingnya sikap pasrah, ketabahan, dan rasa syukur dalam menghadapi cobaan hidup.
Lebih dari itu, kisahnya juga menggugah kesadaran akan dampak negatif dari perilaku cyberbullying, terutama ketika menyerang ranah pribadi dan keluarga seseorang.
Sebagai masyarakat yang semakin terhubung melalui media sosial, penting bagi kita semua untuk memperkuat sikap empati dan dukungan terhadap sesama.
Bukannya menambah luka dengan hujatan dan kritik pedas, mari bersama-sama membangun lingkungan online yang lebih inklusif dan mendukung.
Sebab, di balik layar, setiap individu memiliki perasaan dan kehidupan pribadi yang layak dihormati.
Komentar