Medan, HarianBatakpos.com – Kesemutan adalah kondisi umum yang sering dialami banyak orang, ditandai dengan sensasi seperti tertusuk jarum atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu. Namun, muncul mitos bahwa meludahi area yang mengalami kesemutan dapat mempercepat kesembuhan. Lantas, benarkah hal ini?
Apa Itu Kesemutan Secara Medis?
Dalam dunia medis, kesemutan dikenal dengan istilah paresthesia. Menurut dr. Rizki Azaria, MMR, kondisi ini terbagi menjadi dua jenis: kesemutan sementara dan kesemutan menetap. Kesemutan sementara biasanya disebabkan oleh tekanan pada saraf atau pembuluh darah, seperti saat duduk bersila terlalu lama. Kondisi ini umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah tekanan dihilangkan, dilansir dari pafipckotabangkalan.org.
Sebaliknya, kesemutan menetap bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi medis yang lebih serius, seperti kekurangan vitamin B12, diabetes mellitus, atau gangguan autoimun. Dr. Rizki menyarankan agar jika kesemutan terjadi terus-menerus, sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya.
Efektivitas Meludahi Area yang Kesemutan
Meludahi bagian tubuh yang kesemutan merupakan mitos belaka. Menurut dr. Rizki, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa air ludah dapat meredakan kesemutan. Kesembuhan yang terjadi setelah tindakan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh sifat sementara dari kesemutan itu sendiri. “Kesemutan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu singkat,” jelasnya.
Tips Mengatasi dan Mencegah Kesemutan
Untuk menghindari kesemutan, dr. Rizki memberikan beberapa saran praktis, seperti:
- Hindari posisi yang memberi tekanan pada saraf atau pembuluh darah.
- Lakukan peregangan secara berkala, terutama saat duduk atau berdiri dalam waktu lama.
- Jaga asupan nutrisi, terutama vitamin B12 untuk mendukung fungsi saraf.
Dengan memahami hal ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menangani kesemutan dan tidak terjebak dalam mitos yang tidak berdasar.
Komentar