Mata uang kripto, termasuk Bitcoin dan Ether, mengalami penurunan drastis menyusul serangan rudal yang dilakukan oleh Israel terhadap Iran. Berdasarkan laporan Reuters pada Jumat (19/4/2024), harga Bitcoin merosot lebih dari 5,5% menjadi di bawah US$60.000, mencapai US$59.961 di sesi Asia karena dolar AS menguat secara luas. Sementara itu, data dari Coin Market Cap menunjukkan bahwa Bitcoin berada di kisaran US$61.677,33 pada pukul 10.20 WIB.
Tak hanya Bitcoin, Ether juga terpantau mengalami penurunan dengan margin yang sama, turun di bawah batas US$3.000 menjadi US$2.895. Kabar serangan rudal Israel ke Iran menjadi pemicu utama dari penurunan ini. Belum lama ini, pejabat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi kepada ABC News bahwa Israel telah meluncurkan serangan terhadap lokasi di Iran sebagai balasan atas serangan pesawat tak berawak yang dilakukan oleh Iran ke Israel.
Berita lain dari kantor berita Fars Iran melaporkan ledakan di bandara Kota Isfahan, menambah ketegangan di kawasan tersebut. Kepala perdagangan di OSL SG Pte., Stefan von Haenisch, mengungkapkan bahwa ketegangan antara Israel dan Iran dapat menyebabkan sentimen penghindaran risiko secara umum di pasar kripto.
Kekhawatiran akan dampak geopolitik ini juga membayangi halving Bitcoin yang diperkirakan akan terjadi pada hari Jumat waktu setempat (19/4). Halving ini diprediksi akan membatasi pasokan baru token tersebut, yang secara historis telah mendukung harga aset digital ini. Meskipun demikian, ahli strategi dari JPMorgan Chase & Co. dan Deutsche Bank AG menyatakan bahwa halving empat tahunan ini sudah sebagian besar diperhitungkan oleh investor.
Dengan situasi geopolitik yang kian tegang di kawasan tersebut, pasar kripto diprediksi akan tetap tidak stabil dalam waktu dekat, dengan para investor berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi mereka.
Komentar