Jakarta, HarianBatakpos.com – Bank Indonesia (BI) menyoroti peningkatan ketidakpastian global yang terjadi pada tahun 2024 dan diperkirakan dapat berlanjut pada tahun 2025. Untuk menghadapi tantangan ini, BI menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak guna melakukan antisipasi dan mitigasi yang tepat.
“Ketidakpastian global meningkat pada 2024 dan dimungkinkan berlanjut ke depan,” ungkap Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, dalam acara BIRAMA (Bank Indonesia Bersama Masyarakat) yang berlangsung di Gedung BI, Jakarta, pada Senin (2/12/2024). Peningkatan ketidakpastian ini terjadi seiring dengan eskalasi geopolitik, di antaranya konflik Rusia dengan Ukraina dan ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Perkembangan ini berpotensi memengaruhi harga komoditas dan rantai pasok global.
Selain itu, perubahan arah kebijakan ekonomi negara maju juga menjadi perhatian utama. Amerika Serikat (AS), dengan kebijakan yang diambil sejak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden, dinilai dapat berdampak pada laju inflasi dan kebijakan suku bunga. “Perubahan arah kebijakan ekonomi negara maju akan membawa dampak yang perlu diantisipasi,” jelas Filianingsih, yang mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi dampak jangka panjang, termasuk tingginya suku bunga acuan AS atau Fed Fund Rate (FFR) yang kemungkinan akan bertahan lama.
Selain faktor geopolitik dan kebijakan ekonomi, Bank Indonesia juga mencatat pesatnya perkembangan digitalisasi. Menurut Filianingsih, fenomena ini harus direspons dengan kebijakan yang adaptif agar Indonesia dapat memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Bank Indonesia berperan penting dalam menjaga stabilitas makroekonomi, sistem keuangan, dan sebagai katalisator untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Salah satu langkah yang diambil BI adalah penyelenggaraan BIRAMA, sebuah platform untuk mengumpulkan pemangku kepentingan dalam diskusi mengenai persoalan ekonomi terkini.
“BIRAMA merupakan platform strategis untuk memperkuat pemahaman, kepercayaan, dan sinergi antara berbagai pihak guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil,” kata Filianingsih. Kegiatan BIRAMA ini merupakan kelanjutan dari Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) dan mengusung tema Bauran Kebijakan Bank Indonesia serta Prospek Makroekonomi 2025.
Komentar