Medan-BP: Ketua Kesatuan Pekerja Kristen Indonesia(Kespekri) Kota Medan, Drs Maju Manalu berharap, tokoh masyarakat dan tokoh agama seharusnya menjadi panutan dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Hal tersebut dikemukakan Maju Manalu kepada wartawan, Rabu (25/11/2020) di Medan, terkait masih adanya rencana pertemuan pertemuan yang akan dilakukan tokoh agama di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Dikatakan, pemerintah dan instansi terkait seperti TNI-Polri sudah berjuang keras dalam menangani dan mencegah penyebaran virus Covid-19 dan berharap Covid -19 akan segera berakhir pada tahun 2021 mendatang setelah adanya vaksin.
Namun, sebut politisi Partai Demokrat tersebut, masih ada oknum tokoh masyarakat dan tokoh agama yang akan melakukan kegiatan atau pertmuan besar di masa pandemi Covid-19.
Ketua Kespekri pun berterimakasih kepada sidang majelis GKPI (Gereja Kristen Protestan Indonesia) yang menunda pelaksanaan Sinode Am Kerja Tahun 2020 dan pelaksanaannya dirubah menjadi tahun 2021 mendatang.
“Seharusnya pimpinan gereja yang lain harus mengikuti atau meniru sidang majelis GKPI yang menunda pelaksanaan Sinode Am tahun 2020 dan mengutamakan keselamatan bagai umatnya dan orang lain. Kita salut dengan GKPI”, ujar Maju Manalu, editor salah satu harian terkemuka di Sumatera Utara itu, tanpa menyebut lembaga gereja mana yang akan melaksanakan kegiatan besar di tahun 2020 ini.
Ditambahkan, para tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah ujung tombak dan panutan dalam berbagai kegiatan, sehingga menjadi contoh bagi masyarakat banyak.
Kedisplinan menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 sesuai anjuran pemerintah, menjadi salah satu usaha memutus mata ranti penyebaran virus Covid-19.
“Jangan sampai usaha yang telah diperbuat pemerintah, TNI-Polri selama hampir setahun ini sia-sia dengan adanya kluster baru akibat dari pertemuan yang menghadirkan banyak orang.Tokoh masyarakat dan tokoh agama harus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menghentikan klaster baru Covid-19”, tutup Maju Manalu , Ketua Forkaper (Forum Komunikasi Pemuda Republik) Kota Medan itu.(BP/EI)
Komentar