HarianBatakpos.com, JAKARTA – BP: Putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menjatuhkan sanksi pemecatan terhadap Hasyim Asy’ari, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), terkait kasus asusila, menjadi sorotan publik. Meskipun keputusan ini menghadirkan tangis dari korban, Hasyim Asy’ari justru merespon dengan pernyataan bersyukurnya atas pemecatan.
Hasyim Asy’ari mengungkapkan rasa syukurnya atas putusan DKPP yang membebaskannya dari tugas berat sebagai anggota KPU. Meski sanksi pemecatan dijatuhkan padanya, Hasyim Asy’ari mengaku bersyukur dan berterima kasih atas keputusan tersebut. Sementara itu, korban asusila, yang dikenal dengan inisial CAT, terlihat terpukul dan menangis setelah mendengar putusan pemecatan terhadap Hasyim Asy’ari.
Seperti disadur dari laman Suara.com, Dalam persidangan, korban asusila tersebut menyampaikan perasaannya yang sulit dan perjalanan emosionalnya sejak awal kasus tersebut terungkap. Meskipun mengalami kesulitan dan kebingungan, CAT menekankan pentingnya kehadiran keadilan dan pengawasan dalam menegakkan kebenaran. Keputusan DKPP untuk memecat Hasyim Asy’ari sebagai sanksi atas dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu terkait asusila menuai apresiasi dari korban.
DKPP menegaskan sanksi pemberhentian tetap terhadap Hasyim Asy’ari sebagai konsekuensi dari kasus dugaan asusila yang melibatkan anggota PPLN Den Haag. Putusan ini disampaikan secara tegas oleh Ketua Majelis DKPP, Heddy Lugito, dan mengarahkan Presiden Joko Widodo untuk menindaklanjuti putusan tersebut. Selain itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga diminta untuk memantau pelaksanaan putusan tersebut.
Kasus asusila yang menimpa Hasyim Asy’ari merupakan bagian dari serangkaian dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang diadukan oleh Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Dalam kasus ini, Hasyim Asy’ari dianggap melanggar kode etik penyelenggara pemilu dan melakukan penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi.
Dengan berbagai kontroversi yang melingkupi kasus asusila ini, keputusan DKPP untuk memecat Hasyim Asy’ari menjadi langkah tegas dalam menegakkan keadilan dan menegaskan komitmen dalam menjaga etika dan integritas penyelenggara pemilu. Dampak dari kasus ini memberikan warna tersendiri dalam peta politik Indonesia dan menunjukkan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh pejabat publik.
Komentar