Deli Serdang-BP: Kematian mantan atlet tinju nasional, Harianto Chandra Sitohang, yang ditemukan telungkup di sawah Dusun III Desa Ramunia I, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin 7 Juni 2021 kemarin, berbuntut panjang.
Kejanggalan tewasnya pria yang tinggal di Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang ini mulai disorot oleh berbagai kalangan atau tokoh masyarakat. Untuk pertama sekali, disorot oleh Sugeng, ketua Tinju Profesional.
Pria yang sering disapa Haji Sugeng ini meminta agar Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Deli Serdang serius menangani tewasnya Harianto Chandra Sitohang. Karena, kematiannya sudah lebih dari sebulan dan kepolisian belum menyimpulkan penyebabnya.
“Kalau memang ada indikasi kecurigaan atas tewasnya anggota kami (Harianto Chandra Sitohang). Polisi diminta serius menyelesaikan. Polisi harus menyelidiki dengan mundur kebelakang, apa saja aktivitas dia sebelum ditemukan tewas,” kata Haji Sugeng kepada awak media, Sabtu 17 Juli 2021.
Menurut Sugeng, Harianto adalah sosok pria yang rajin, ulet dan tidak pernah mempunyai musuh. Bahkan pernah satu ring (sasana) di Pemuda Pancasila.
“Selama kami bersama, dia tidak mempunyai musuh. Jadi kami meminta polisi benar benar menangani kasus ini,” harapnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Team Operasional Penyelamatan Aset Negara Republik Indonesia (Topan RI), Kabupaten Deli Serdang Carles Sipayung menambahkan tetap konsen mengawal kasus ini.
“Kami diamanahkan oleh istri korban, dia yakin bahwa kematian suaminya itu penuh kejanggalan, bahkan mengarah ke pembunuhan. Jadi kami akan membantu penyidik untuk mengungkap kasus ini,” katanya.
Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Deli Serdang telah mengeluarkan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan perkara (SP2HP) atas tewasnya Harianto Chandra Sitohang yang ditemukan telungkup di sawah Dusun III Desa Ramunia I, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Senin 7 Juni 2021 kemarin.
Surat perkembangan hasil penyelidikan itu diberikan oleh polisi kepada istri korban berinisial M Boru S, Sabtu 3 Juli 2021. Dalam SP2HP itu tertulis jelas bahwa polisi sudah melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP), mengirimkan permintaan otopsi Harianto Chandra Sitohang ke Rumah Sakit Umum Deli Serdang, mengamankan sejumlah barang bukti, memeriksa tujuh orang saksi dan mengambil hasil otopsi.
“Dugaan kami, ada dalang atau orang lain, sehingga korban ditemukan tewas di sawah,” tegasnya.
Selain itu, dia juga menyebut ada kejanggalan terkait tewasnya mantan petinju yang pernah mengharumkan nama Negera Republik Indonesia atas prestasinya selama menjadi atlet.
“Kejanggalan yang kami teliti dan investigasi bahwa korban sempat minta tolong. Jadi ada warga yang menyebut bahwa ada teriakan minta tolong, cuma warga itu tidak tahu siapa yang minta tolong. Rupanya keesokan harinya setelah teriakan itu, ditemukanlah korban minta tolong sudah tewas. Foto dokumentasi korban mengeluarkan darah di mata, telinga dan hidung. Sepeda motor korban berada jauh dari TKP lebih kurang 800 meter. Jadi ini ada kejanggalan,” ungkap Carles.
Selain itu, posisi kematian pria itu dalam keadaan telungkup disawah seperti ada orang yang memaksa atau membenamkan wajahnya disawah yang dipenuhi air dan lumpur. Atau ada yang membawanya ke lokasi dia ditemukan.
“Ada beberapa keanehan lagi dalam kasus ini, pelan pelan akan kami ungkap ke publik,” terangnya.
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Firdaus ketika dikonfirmasi awak media belum memberikan jawaban terkait perkembangan kasus itu. (BP/Reza)
Komentar