Medan-BP: Ketua Umum Gerakan Mitra Santri Nusantara (Gema Santri Nusa) KH. Akhmad Khambali, SE, MM menghimbau masyarakat dan para Asatidz tidak mudah terpancing dalam konflik yang membawa-bawa nama ummat dan agama.
Hal ini disampaikan Kyai Khambali menyusul sering terjadinya persoalan-persoalan yang terjadi di rumah ibadah dan wakaf rumah ibadah yang selalu membawa label demi ummat.
“Agama dan ummat hanya dipakai untuk bertikai dan yang memakainya ada kepentingan di luar ummat dan agama,” kata Kyai Khambali melalui rilis yang diterima harianbatakpos.com, Selasa (6/7/2021).
Kyai Khambali berpendapat pertikaian yang membawa-bawa nama ummat/agama hendaknya segera diusut, apakah benar karena konflik tersebut atau konflik kepentingan lain. Tak jarang, kata Kyai Khambali, konflik itu sebenarnya adalah konflik ideologi antara segelintir pihak tertentu.
“Indonesia perlu National Security Act untuk menangkap kejahatan yang berbasis ideologi sejak dini. Jangan kalau sudah jadi teroris baru ditangkap,” ujarnya.
Untuk Itu, Kyai Khambali meminta peran Sentral MUI Khususnya di Sumatera Utara sebagai penyejuk kedamaian, keharmonisan, keteduhan dan tempat bersandar serta sebagai tempat Mauidhoh Hasanah. “Jangan sampai MUI lebih bermuatan politis dan pragmatis,” tuturnya.
Kyai Khambali berharap jangan sampai para ustadz mudah di susupi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan berita hoax.
“Sebab namanya berita hoax itu dibuat oleh orang-orang pintar tetapi jahat dan di sebarluaskan oleh orang baik tapi bodoh. Maka dari itu perlu unsur ke hati-hatian dan perlu Tabayyun ke pihak-pihak yang memahami substansi persoalan. Maka kata nabi, kejahatan yang terorganisir dengan baik, maka akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir, maka kita perlu waspada,” terang Kyai Khambali. (BP/Pandi)
Komentar