Medan-BP: Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto dipastikan akan datang ke Medan menghadiri acara pernikahan putri Anggota DPRD Sumut, Datuk Drs HM Subandi, ST, MM pada tanggal 27 Januari 2023 mendatang.
Sedangkan pada acara resepsi pernikahan putrinya itu dengan Juru bicara (jubir) Prabowo, Daniel Azhar Simanjuntak yang direncanakan pada tanggal 10 bulan Maret 2023 di Hotel Santika Medan itu, turut dihadiri Sandiaga Uno selalu Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, Menteri Kelautan RI beserta undangan lainnya dari Jakarta, Medan serta Deli Serdang.
Datuk HM. Subandi mengatakan hal itu saat berkunjung dan silaturahmi dengan tokoh masyarakat adat, beberapa Kepala Desa daerah Deli Serdang di Pantai Remis, Desa Ragemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Sabtu (14/1/2022) Siang.
Pada kesempatan itu Datuk Subandi yang bergelar Amanah Setia Diraja Serdang itu menjelaskan, sesuai saran Tengku Amek, menyongsong tahun 2024 untuk suksesi Kepala Daerah, membentuk panitia dengan Ketua dirinya dan sebagai Sekretaris Datuk Muhammad Arifin.
Pada acara pertemuan yang direncanakan bulan Pebruari 2023 mendatang itu, akan dihadiri para pembesar Kesultanan Serdang, tokoh adat, akademisi serta tokoh masyarakat Melayu dan beberapa Kepala Desa di Kabupaten Deli Serdang.
Pada pertemuan nanti, imbuh Datuk Subandi lagi, agar kita khususnya Melayu bersatu dan tidak terpecah dalam menyongsong tahun 2024 mendatang.
“Kalau kita bersatu akan kuat dan tidak terpecah. Artinya suara kita akan satu dan bulat. Kenapa tidak yang maju Simekar, Melayu , Simalungun, Karo. Bupatinya Melayu dan wakilnya dari Suku Karo atau Suku Simalungun, ” Imbuh Datuk Subandi bertanya yang diamini salah seorang tokoh adat Pantai Cermin yang akrab disapa Totok pensiunan ASN salah satu inatansi pemerintah di Medan.
Artinya, sudah 20 tahun lebih, wilayah Deli Serdang tidak dipimpin putra Melayu dan kenapa tidak, kalau bersatu menggandeng suku Simalungun dan Karo (Simekar) untuk suksesi pemilihan Bupati Deli Serdang pada 2024 mendatang.
Untuk itu, dalam pertemuan bulan Pebruari bersama para pembesar dan tokoh adat Melayu Deli Serdang, kita bicara tentang kewenangan masyarakat Adat.
Sebagaimana Kepmendagri nomor 52, jelas diatur tentang hak-hak masyarakat Adat dan ini harus direspon oleh Bupati, tetapi selama 20 tahun ini, boleh dikatakan nyaris tidak ada.
Hak masyarakat ini, kalau daerah mendapat pengakuan dari Bupati bukan Gubernur, begitu juga kalau Kota, persetujuan dari. Walikotanya.
Seandainya masyarakat adatnya belum ada, bagaimana kita bicara tentang hak yang sudah diatur dalam Permendagri nomor 52 itu. Artinya, jelas Datuk Subandi lagi, masyarakat ada, baru bicara hak. Hal ini sudah dilakukan oleh suku lainnya seperti masyarakat Simalungun, Toba dan lainnya di DPRD dan telah disetujui oleh para Bupatinya.
Jadi, hak masyarakat itu itu nanti berkaitan dengan wilayah tempatnya dimana masyarakat itu berada. Tidak mungkin ada masyarakat kalau tidak ada wilayahnya, kesimpulannya, ada wilayah dari situ muncul hak-hak masyarakat.
Hal inilah jadi point pertama dalam pertemuan dengan pembesar Melayu berikut langkah yang diambil dan rumusannya pada pertemuan bulan Pebruari 2023 mendatang. Kalau tempat nanti kita atur yang mana baiknya saja.
Menyinggung tentang acara pernikahan putrinya di Hotel Santika bulan Maret mendatang, Datuk Subandi juga mengatakan kita saling mengingatkan dan ini juga sebagai undangan. Kalau bisa pada acara itu, kita mengenakan baju nuansa khas Melayu, karena Sandiaga Uno juga berasal dari Melayu. (BP/EI)
Komentar