Medan-BP: Perintah berqurban dari Allah SWT kepada Nabi Ibrahim terhadap anaknya Ismail, menjadi teladan bagi umat Islam hingga kini.
Dengan melaksanakan qurban ini, rasa ketaqwaan kita semakin meningkat dalam melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan semua apa yang telah dilarang.
KH Awaluddin Wasis Al Hafidz mengatakan hal itu saat menyampaikan kutbah sholat Idul Adha 1445 H di masjid Muslimin Teladan, Senin (17/6/2024). Sholat Idul Adha itu dengan Tema “Dengan Semangat Berqurban Kita Tumbuhkan Untuk Saling Berbagi”.
Dijelaskannya, dalam mengharungi kehidupan kita kerap mengalami berbagai cobaan dan harus dijalani. Demikian juga Nabi Ibrahim, cobaan itu diberikan dengan menyembelih anaknya Ismail.
Tetapi, karena ketaqwaannya perintah Allah itu dijalankannya dan saat itulah anaknya Ismail diganti dengan seekor hewan kibas. Moment itulah yang menjadi hari kurban bagi umat Islam di dunia setiap perayaan Idul Adha.
Imam dan khatib Sholat Idul Adha itu juga menyampaikan, setiap generasi Islam dalam kehidupannya harus selalu berbuat kebaikan dan jika sudah mampu diwajibkan untuk melaksanakan qurban.
Pada saat Ismail kecil sudah memiliki keimanan dan saat perintah Allah dirinya menjadi Qurban mengatakan kepada ayahnya Ibrahim untuk melaksanakan perintah Allah tersebut.
Pada saat ingin disembelih, Ismail sempat ditelungkupkan agar tidak melihat pisau pemotong yang berkilat tajam. Tetapi, secepat kilat berubah menjadi seekor kibas.
Sedangkan Nabi Ibrahim menyikapinya dan lulus dalam ujian itu. Siapa yang menginfakkan hartanya, Allah akan menggantinya. Acara diakhiri dengan doa dan selanjutnya kenaziran masjid Muslimin melaksanakan pemotongan hewan Qurban. (BP/EI)
Komentar