Kepalang tanggung, suami dari Annisa Pohan itu langsung terjun ke dunia politik setelah gagal menjadi orang nomor satu di Ibu Kota. AHY terpilih secara aklamasi dalam acara Kongres V Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu 15 Maret 2020.
Dalam pidato perdananya, ia mengaku bergetar saat didapuk melanjutkan kepemimpinan SBY di partai berlambang Mercy itu. Dia pun berjanji membangkitkan semangat, dan kebersamaan bersama para kader untuk memperkuat partai selama lima tahun ke depan.
“Hati saya bergetar. Tak kuasa meneteskan air mata karena terharu. Terharu melihat semangat yang luar biasa hari ini,” kata AHY.
Belum setahun menjabat Demokrat1, kini kepemimpinan AHY digoyang dengan isu kudeta yang belakangan disebut-sebut diinisiasi Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Menariknya, sosok yang berada di lingkaran Istana itu merupakan mantan Panglima TNI yang ditunjuk SBY saat menjabat Presiden ke-6 RI.
Moeldoko pun membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa upaya kudeta seharusnya dilakukan oleh kader Demokrat.
“Tidak ada rencana kudeta. Kudeta itu kan dari dalam bukan dari luar. Isu ini juga muncul karena ada foto yang tersebar,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin 1 Februari 2021.
Ia pun menegaskan, bahwa isu tersebut murni tentang dirinya dan tidak ada kaitannya dengan Istana maupun Presiden Joko Widodo.
“Jangan sedikit-sedikit Istana. Jangan ganggu pak Jokowi dalam isu ini. Beliau tidak tahu sama sekali tentang isu ini, itu urusan saya, itu murni Moeldoko,” tandasnya.
Komentar