Di tengah gejolak dunia, terkadang kita disuguhkan dengan kisah-kisah yang menginspirasi, mencerahkan hati, dan menguatkan iman.
Salah satunya adalah kisah perempuan mualaf asal Skotlandia, Debbie Rogers, yang dengan akhlak mulianya menjadi jembatan perantara hidayah dari Allah bagi keluarganya dan teman-temannya, dilansir dari SINDOnews.
Kisah mualaf ini dimulai ketika Debbie, yang kemudian mengganti namanya menjadi Aisha, merasakan kedamaian dan ketenangan saat melihat sahabatnya, Mohammed, melakukan shalat di toko tempat mereka bekerja.
Penjelasan Mohammed tentang Islam dan ibadah wajibnya membuat hati Debbie tersentuh dan dia memilih Islam sebagai jalan hidupnya pada usia 16 tahun.
Dengan dedikasi yang tinggi, Aisha menggali lebih dalam tentang Islam dan mempelajari Alquran dengan tekun.
Hanya dalam waktu setahun setelah memeluk Islam, dia berhasil mengkhatamkan Alquran. Hubungannya dengan Mohammed semakin erat, meskipun mendapat kendala dari restu orang tua Mohammed.
Namun, kekuatan hati mereka berdua akhirnya membuahkan hasil. Orang tua Mohammed akhirnya merestui hubungan mereka, dan pernikahan pun dilangsungkan di masjid setempat, dengan Aisha bahkan menggunakan gaun yang dijahit oleh ibu mertuanya.
Tak puas dengan kesuksesan pribadinya, Aisha memiliki misi untuk membawa seluruh keluarganya memeluk Islam.
Dibantu oleh ibunya, ia memulai dengan memberikan contoh perubahan dalam dirinya, seperti tidak lagi merendahkan orang lain atau membicarakan mereka di belakang. Akhirnya, ayah dan ibunya juga memeluk Islam.
Tak berhenti di situ, Aisha kemudian memperkenalkan Islam kepada tetangga-tetangganya. Selama lebih dari 13 tahun, ia berhasil mengumpulkan keluarga dan kerabatnya dalam sebuah kelas kajian agama Islam.
Dengan ketabahan dan keuletannya, Aisha berhasil membawa 30 orang memeluk Islam, semuanya berasal dari berbagai latar belakang keluarga.
Kisah Aisha menjadi teladan bagi kita semua tentang kekuatan iman, ketabahan, dan dedikasi dalam menyebarkan kebaikan.
Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan konflik dan perpecahan, kisah seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya kasih sayang, pengertian, dan kepedulian terhadap sesama.
Semoga kisah perjalanan hidup Aisha menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu berbuat baik, menyebarkan kebaikan, dan menjadi jembatan menuju kebenaran bagi orang-orang di sekitar kita. Subhanallah, betapa besar rahmat Allah yang mengalir melalui perantara seperti Aisha.
Komentar