Peristiwa
Beranda » Berita » Kisah Kontroversi Parkir di Kota Malang: Penjaga Foodgasm & Nasi Uduk Bebek Goreng Sutami Melawan Intimidasi Oknum Tukang Parkir

Kisah Kontroversi Parkir di Kota Malang: Penjaga Foodgasm & Nasi Uduk Bebek Goreng Sutami Melawan Intimidasi Oknum Tukang Parkir

Harianbatakpos.com , JAKARTAKota Malang, Jawa Timur, masih terus menghadapi tantangan terkait permasalahan lahan parkir yang belum terselesaikan dengan baik. Salah satu insiden terbaru terjadi di Jalan Bendungan Sutami, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Selasa (11/6), yang berujung pada kemarahan salah satu penjaga usaha kuliner Foodgasm & Nasi Uduk Bebek Goreng Sutami.

Ahmad Al-abbas, seorang teman dari pemilik usaha kuliner yang ditugaskan untuk menjaga tempat tersebut, mengungkapkan kekesalannya karena tempat usahanya digunakan tidak sesuai dengan mestinya oleh oknum tukang parkir. Melalui Instagram story pribadinya dengan akun @lixmxil93, Ahmad menceritakan awal mula permasalahan dengan oknum tukang parkir tersebut, seperti dilansir dari Jawapos.com.

Menurut Ahmad, tukang parkir tersebut awalnya diminta oleh pemilik rumah makan Padang di sebelah tempat usaha kuliner Foodgasm & Nasi Uduk Bebek Goreng Sutami untuk mengatur parkir pelanggan. Namun, pemilik rumah makan Padang hanya memberi tugas untuk mengatur parkir di depan usaha kuliner tersebut, tanpa sampai ke lahan orang lain.

Tiga Balita Kakak Beradik Tewas Tenggelam di Sumur Sawah Tapanuli Selatan

Ahmad baru saja pindah tempat tinggal ke ruko tersebut agar lebih bisa mengawasi usaha kuliner milik temannya. Namun, dia terkejut melihat tukang parkir yang tidak memarkirkan kendaraan dengan benar, bahkan meluber ke halaman depan usaha Foodgasm & Nasi Uduk Bebek Goreng Sutami.

Ahmad telah meminta izin kepada pemilik ruko bernama Yayuk untuk meminta oknum tukang parkir tersebut untuk tidak memarkir kendaraan pelanggan rumah makan Padang di depan Foodgasm & Nasi Uduk Bebek Goreng Sutami. Pemilik ruko mengizinkan Ahmad untuk memberitahukan masalah tersebut kepada oknum tukang parkir.

Namun, saat diberi pengertian, oknum tukang parkir tersebut tidak terima dan menyebut Ahmad berbohong. Bahkan, Ahmad juga mendapat perlakuan intimidatif dari tiga tukang parkir lainnya, sehingga dia mengeluarkan ponselnya untuk merekam kejadian tersebut sebagai barang bukti jika ada polisi yang datang.

Dalam adu mulut yang terjadi, Ahmad menyebut bahwa oknum tukang parkir tersebut mengaku mendapat izin dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari dinas terkait mengenai izin resmi yang diberikan kepada oknum tukang parkir tersebut.

Viral Pengendara Marah Terjebak Macet, Keluhkan Sirine Patwal

Peristiwa ini menunjukkan bahwa permasalahan parkir di Kota Malang masih menjadi isu yang belum terselesaikan dengan baik dan memunculkan konflik antara pemilik usaha dengan oknum tukang parkir. Menyikapi hal ini, perlu adanya langkah-langkah konkret dari pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan tersebut demi terciptanya lingkungan usaha yang kondusif dan teratur di Kota Malang.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *