Penyanyi muda berbakat Mea Shahira mengungkapkan pengalaman menariknya saat membuat video musik untuk lagu perdananya pada usia 18 tahun.
Meskipun proses produksi video musiknya sudah selesai, keputusan menayangkannya di Tanah Air dihentikan oleh orangtuanya.
Video musik tersebut direkam di Bali dan sudah dalam kondisi siap tayang, namun orangtua Mea menolak untuk mengizinkannya karena masalah pakaian yang dianggap terlalu terbuka untuk seorang remaja berusia 18 tahun.
Mea menceritakan bahwa orangtuanya memandang bahwa pakaian yang dikenakannya dalam video musik tersebut tidak pantas untuk seorang remaja.
Meskipun begitu, Mea merasa sayang dengan hasil karyanya dan sempat mempertimbangkan untuk mengunggahnya sebagai konten bonus di masa yang akan datang.
Saat ini, Mea sedang mempersiapkan single terbarunya yang akan dirilis pada tanggal 9 Februari mendatang. Ia sangat antusias dengan single ini karena akan menyentuh genre musik yang belum pernah ia jelajahi sebelumnya.
Mea menyatakan bahwa single ini adalah yang paling merepresentasikan dirinya dari semua karyanya sebelumnya.
Meskipun mengalami kendala dengan video musik perdana yang tidak dapat ditayangkan, Mea tetap semangat untuk melanjutkan karir musiknya.
Sebagai penyanyi yang pernah tinggal di Belanda, ia merasa sudah tidak sulit lagi untuk mengatur waktu karena telah konsisten tinggal di Jakarta.
Kisah Mea Shahira ini memberikan inspirasi bahwa perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Meskipun mengalami rintangan dan kendala, Mea tetap bersemangat untuk terus berkarya dan mengejar impian musiknya.
Dengan dedikasi dan tekad yang kuat, Mea membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk mengejar passion dan cita-cita.
Komentar