Medan, HarianBatakpos.com – Kendall Bryce, seorang wanita berusia 25 tahun dari Durham, Inggris, mengalami kondisi alergi langka yang dikenal sebagai aquagenic urticaria. Penyakit ini membuat kehidupannya menjadi sangat berat, terutama saat ia berhadapan dengan air. Setiap kali Kendall terkena air, kulitnya akan membengkak dan timbul gatal-gatal, menciptakan tantangan sehari-hari yang sulit dia hadapi.
“Ini benar-benar perjuangan sehari-hari. Saya hanya bisa mandi dua kali seminggu karena rasa sakitnya yang menyiksa, jadi saya terus-menerus khawatir saya bau,” kata Kendall dikutip dari NYPost. Rasa sakit yang dialaminya tidak hanya terbatas pada kulit, tetapi juga mempengaruhi tenggorokannya. “Saya bahkan merasa tenggorokan saya terbakar saat minum air,” sambung dia, dilansir dari detik.com.
Kondisi ini pertama kali muncul saat Kendall berusia 15 tahun. Setelah mengalami gatal-gatal setiap kali mandi, ia dirujuk ke dokter kulit di Rumah Sakit Universitas North Durham. Diagnosis aquagenic urticaria ditetapkan pada tahun 2021, tetapi hingga kini, dia belum menemukan pengobatan yang efektif.
“Alergi air ini sangat mengganggu. Mereka telah mencoba banyak obat yang berbeda tetapi saya terus bereaksi. Saya masih belum menemukan sesuatu yang membantu,” ungkapnya. Saat ini, meski belum ada obat yang dapat menyembuhkan aquagenic urticaria, terdapat beberapa pilihan pengobatan untuk mengelola gejalanya.
Pengobatan tersebut mencakup penggunaan antihistamin oral, krim atau emulsi topikal, serta fototerapi menggunakan sinar UV. Meskipun pengobatan ini dapat membantu, tantangan yang dihadapi Kendall setiap hari tetap berat dan menguras emosional.
Dalam menghadapi kondisi langka ini, Kendall menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Ceritanya menjadi pengingat bahwa meskipun kita menghadapi kesulitan, harapan dan dukungan dari orang terkasih selalu ada.
Komentar