Jakarta, HarianBatakpos.com – Mabes TNI memberikan klarifikasi terkait foto viral seorang perwira TNI berpangkat kolonel bersama Ivan Sugianto, pengusaha Surabaya yang baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jawa Timur. Klarifikasi ini untuk menjelaskan bahwa tidak ada hubungan bisnis antara perwira tersebut dan Ivan Sugianto.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Hariyanto, menjelaskan bahwa foto tersebut diambil pada 18 September 2024. “Ivan dan perwira menengah TNI itu sudah bersahabat sejak lama. Foto itu hanya menunjukkan hubungan pertemanan biasa,” ujar Mayjen Hariyanto dalam keterangannya pada Jumat (15/11/2024).
Ia juga menambahkan bahwa kasus Ivan yang viral sejak 11 November 2024 telah memunculkan banyak spekulasi, termasuk dugaan keterlibatan perwira TNI tersebut sebagai backing. Namun, Mayjen Hariyanto menegaskan bahwa tidak ada hubungan bisnis apalagi keterlibatan profesional antara keduanya.
“Tidak ada hubungan bisnis. Hanya teman biasa,” tegas Mayjen Hariyanto, yang pernah menjabat sebagai Kasdam XVII/Cenderawasih.
Sementara itu, Polda Jawa Timur menetapkan Ivan Sugianto sebagai tersangka dalam kasus persekusi terhadap siswa SMA 2 Gloria Surabaya. Penangkapan dilakukan pada Selasa (12/11/2024) pagi di Bandara Juanda Surabaya.
Saat penangkapan, Ivan mengenakan masker dan tangannya diborgol. Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menjelaskan bahwa Ivan ditangkap setelah tiba di Terminal 1 Bandara Juanda dari Jakarta. “Penangkapan dilakukan berdasarkan hasil gelar perkara dan pemeriksaan saksi-saksi,” ujar Kombes Pol Dirmanto.
Kasus persekusi ini bermula ketika Ivan tidak terima anaknya diejek oleh teman sekolah. Dalam keadaan emosi, ia mendatangi sekolah tersebut dan memaksa seorang siswa untuk meminta maaf. Ivan bahkan meminta siswa tersebut untuk bersujud di hadapan banyak orang, memicu kecaman dari berbagai pihak.
Rekaman video kemarahan Ivan yang beredar luas di media sosial memicu reaksi keras dari warganet. Banyak yang mengkritik tindakan Ivan sebagai perilaku yang tidak pantas dan berlebihan. Hal ini juga menjadi alasan kuat Polda Jatim untuk menindaklanjuti kasus tersebut hingga akhirnya menetapkan Ivan sebagai tersangka.
Komentar