Medan, HarianBatakpos.com – Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND), Dante Rigmalia, mengimbau agar program Makan Bergizi Gratis memperhatikan kebutuhan gizi anak, terutama bagi mereka yang berkebutuhan khusus.
KND menyarankan Badan Pangan Nasional untuk berkonsultasi dengan orang tua anak berkebutuhan khusus terkait menu makan bergizi gratis ini. Hal ini penting agar makanan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan gizi mereka.
Dalam pesan WhatsApp kepada Tempo, Dante menekankan pentingnya konsultasi dengan orang tua.
“Badan Pangan Nasional atau kepanjangan tangannya, dalam menyediakan makanan bergizi gratis bagi mereka dapat berkonsultasi dengan pihak orang tua agar dapat diketahui jika ada makanan khusus yang sebaiknya atau kurang baik untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan menu yang lebih sesuai dengan kondisi kedisabilitasan anak-anak tersebut, dilansir dari TEMPO.CO.
Situs resmi Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa anak dengan sindrom autisme rentan terhadap pengaruh gluten dan kasein. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari makanan yang mengandung bahan-bahan ini.
“Kandungan-kandungan tersebut diperkirakan sebagai salah satu pemicu munculnya sikap agresif di otak,” jelas situs tersebut.
KND berharap agar program Makan Bergizi Gratis dapat dilaksanakan secara merata. Hingga pekan kedua pelaksanaan, masih terdapat SLB yang belum terjangkau program ini, termasuk di Jakarta. “Pemerataan pemenuhan hak mendapatkan makanan bergizi diharapkan dapat terpenuhi,” kata Dante.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini telah dimulai sejak 6 Januari 2025 dan menyasar lebih dari 3 juta anak di Indonesia, baik di sekolah maupun pesantren. Dengan perhatian yang tepat, program ini dapat memberikan manfaat besar bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Komentar