Peristiwa
Beranda » Berita » Komandan OPM Enos Tipagau Ditembak Mati TNI di Papua Tengah

Komandan OPM Enos Tipagau Ditembak Mati TNI di Papua Tengah

Komandan OPM Enos Tipagau Ditembak Mati TNI di Papua Tengah
Komandan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), Enos Tipagau (Foto: Detik.com)

Intan Jaya, harianbatakpos.com – TNI berhasil menembak mati komandan OPM (Organisasi Papua Merdeka), Enos Tipagau, dalam operasi militer yang dilakukan di Kampung Baitapa, Distrik Baitap, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Penembakan komandan OPM ini menjadi salah satu langkah strategis TNI dalam mengamankan wilayah rawan konflik di Papua.

Operasi militer dilakukan pada Sabtu, 5 Juli 2025. Enos Tipagau yang menjabat sebagai Komandan Batalyon Kodap VIII Soanggama dilumpuhkan saat berusaha melarikan diri ke area pegunungan yang sering dijadikan jalur pelolosan oleh kelompok separatis bersenjata. Informasi keberadaan Enos didapat langsung dari laporan masyarakat setempat yang mulai resah atas aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut.

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menyampaikan bahwa tindakan tegas dan terukur dilakukan tanpa menimbulkan korban jiwa dari pihak TNI maupun warga sipil. “Prajurit TNI berhasil melakukan penindakan terhadap target pada pukul 07.16 WIT. Enos Tipagau tewas di lokasi tanpa adanya korban dari warga sipil,” ujar Kristomei dalam keterangan resmi kepada wartawan, Minggu (6/7/2025).

Viral Mobil Ditembak di Empat Lawang, Ternyata Tersangka Pemerasan Ditembak Polisi Saat Kabur

Konflik Papua selama ini menyisakan luka mendalam bagi masyarakat sipil. Enos Tipagau disebut menjadi dalang berbagai aksi kekerasan di Intan Jaya, termasuk penembakan terhadap petani, tokoh agama, hingga pekerja proyek infrastruktur. Bahkan, kelompok Kodap VIII Soanggama di bawah kepemimpinan Enos juga terlibat dalam pembakaran fasilitas umum seperti rumah warga, sekolah, puskesmas, honai adat, serta aksi penyanderaan.

“Aksi kekerasan OPM ini tidak hanya membahayakan stabilitas nasional, tapi juga menghancurkan masa depan masyarakat Papua itu sendiri,” tambah Kristomei.

Dari lokasi operasi TNI, sejumlah barang bukti berhasil diamankan, antara lain enam anak panah, satu busur, dua unit ponsel, satu speaker, satu noken, satu kalung, dan satu bendera Bintang Kejora. Barang-barang tersebut memperkuat bukti keterlibatan Enos dalam kelompok separatis bersenjata.

Kristomei menegaskan, dalam setiap operasi militer di wilayah konflik Papua, TNI selalu menjunjung tinggi prinsip legalitas dan perlindungan warga sipil. “Kami berkomitmen menjaga keamanan nasional sekaligus melindungi hak-hak masyarakat sipil dari ancaman kelompok bersenjata,” ujarnya.

13 Korban Tewas dalam Tragedi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Untuk update berita konflik Papua dan keamanan nasional, ikuti terus saluran resmi harianbatakpos.com melalui WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *