Headline Internasional
Beranda » Berita » Konflik Memanas di Gaza: Serangan Israel dan Eskalasi Kekerasan oleh Pasukan Tank

Konflik Memanas di Gaza: Serangan Israel dan Eskalasi Kekerasan oleh Pasukan Tank

Pasukan Israel kembali melakukan serangan udara di wilayah Gaza tengah dan selatan pada tanggal 7 Juni, menewaskan sedikitnya 28 warga Palestina. Pasukan tank Israel terus merangsek ke tepi barat Rafah sebagai bagian dari serangan tersebut.

Jumlah Warga Palestina yang Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza Tengah dan Selatan

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di Gaza tengah dan selatan mencapai sedikitnya 37.084 orang. Termasuk di antaranya adalah 274 orang yang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat pada tanggal 8 Juni 2024.

Serangan udara oleh pasukan Israel terjadi di Gaza tengah dan selatan pada hari Rabu, ketika militer Israel mengumumkan dimulainya aktivitas operasional terarah di dua wilayah. Mereka menyerang target-target teror termasuk kompleks militer, fasilitas penyimpanan senjata, dan lainnya. Pasukan tank Israel juga terus merangsek ke tepi barat Rafah sebagai bagian dari serangan tersebut.

Black Box Ditemukan, Tragedi Air India Masuk Tahap Investigasi

Tujuan dari Serangan Udara Israel

Tujuan dari serangan udara Israel tersebut adalah untuk menguasai wilayah Gaza dan mengurangi kekuatan Hamas yang dianggap sebagai ancaman. Pasukan Israel melakukan serangan udara sebagai bagian dari strategi militer untuk mengendalikan wilayah tersebut dan menghancurkan infrastruktur yang dianggap sebagai tempat persembunyian atau markas Hamas.

Selain itu, serangan udara juga bertujuan untuk menciptakan ketakutan dan memaksa warga sipil Palestina untuk mengungsi, sehingga memudahkan aksi militer Israel. Dengan demikian, serangan udara tersebut merupakan bagian dari upaya Israel untuk menekan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza dan memperluas kendali mereka atas wilayah tersebut.

Pergerakan Pasukan Tank Israel dalam Serangan Ke Rafah

Pasukan tank Israel terus merangsek ke tepi barat Rafah sebagai bagian dari serangan tersebut. Serangan udara dan pergerakan pasukan tank Israel di wilayah Gaza tengah dan selatan telah menewaskan puluhan warga Palestina dan menimbulkan kecaman dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar.

Meskipun mendapat tentangan dan tekanan untuk menghentikan serangan, Perdana Menteri Israel, Netanyahu, menegaskan bahwa pasukan Israel akan terus bergerak ke Rafah tanpa memperdulikan kesepakatan gencatan senjata. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan menghancurkan kelompok Hamas yang menjadi sasaran operasi militer Israel di wilayah tersebut.

Isu Empat Pulau Hadiah untuk Jokowi Dibantah, Kemendagri Buka Suara

Banyak Korban Berjatuhan

Ya, selain warga Palestina, terdapat korban lain dalam serangan udara tersebut. Pada serangan udara di Gaza, puluhan warga sipil tewas dan terluka, termasuk anak-anak dan perempuan. Jumlah korban tewas akibat pemboman Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah meningkat menjadi 210 orang. Selain itu, operasi penyelamatan sandera juga menewaskan 274 warga Palestina.

Korban luka dari pihak Palestina tersebar di berbagai wilayah, dengan jumlah korban terbanyak terdapat di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Total lebih dari 5.000 warga Gaza telah tewas akibat serangan udara dan artileri militer Israel sebagai balasan dari serangan Hamas.

Serangan Udara Berdampak pada Sektor Politik Dan Diplomatik

Serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Israel di wilayah Gaza memiliki dampak politik dan diplomatik yang signifikan. Konflik antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama 200 hari, menunjukkan eskalasi ketegangan yang berdampak negatif pada sektor politik kedua pihak.

Pemimpin Palestina di Ramallah menghadapi kerugian politik di kancah internasional, sementara Hamas kehilangan sebagian kemampuan militernya dan mengorbankan puluhan pejuangnya. Serangan udara Israel juga menimbulkan pertanyaan tentang tujuan Israel dalam fase kedua serangannya di Jalur Gaza.

Dengan demikian, serangan udara tersebut tidak hanya berdampak secara langsung melalui kerugian jiwa, tetapi juga memiliki konsekuensi politik dan diplomatik yang luas.

Respons Masyarakat Internasional

Masyarakat internasional mengecam keras serangan udara Israel di Rafah, Gaza selatan, yang menewaskan puluhan warga Palestina. Berbagai negara dan mitra Israel di Barat menentang tindakan Israel tersebut karena Rafah merupakan tempat terakhir bagi lebih dari 1 juta warga Gaza yang mengungsi.

Selain itu, International Court of Justice (ICJ) telah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan di Rafah. Serangan tersebut dianggap biadab dan tidak manusiawi oleh masyarakat dunia. Meskipun Israel telah diingatkan oleh komunitas internasional dan Amerika Serikat, mereka memutuskan untuk melancarkan serangan terhadap Rafah dengan dalih menghancurkan ancaman Hamas yang dianggap masih ada di wilayah tersebut.

Upaya Perdamaian yang Dilakukan Untuk Menghentikan Serangan

Ya, ada upaya perdamaian yang dilakukan untuk menghentikan serangan ini. Meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung gencatan senjata yang diusulkan AS telah diadopsi, namun resolusi tersebut gagal menghentikan serangan Israel ke Gaza.

Upaya diplomatik yang dilakukan oleh Mesir, Qatar, dan AS untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang komprehensif juga ditekankan. Perundingan terus berjalan dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kantor Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Amerika Serikat, Qatar, dan Uni Eropa dalam upaya de-eskalasi konflik.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan