Medan, HarianBatakpos.com – Republik Demokratik Kongo tengah menghadapi wabah penyakit misterius yang mirip flu, yang telah menyebabkan hampir 80 kematian dari 376 kasus yang dilaporkan.
Penyakit ini terkonsentrasi di distrik Panzi, provinsi Kwango, yang merupakan daerah terpencil dengan akses terbatas dan infrastruktur kesehatan yang minim, dilansir dari detik.com.
Penyakit Misterius di Kongo: Gejala dan Dugaan Penyebab
Otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa para pasien mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, sakit kepala, dan nyeri tubuh. Beberapa kasus juga menunjukkan gangguan pernapasan pada anak-anak.
Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University Australia, menduga bahwa patogen yang merebak di Kongo kemungkinan dipicu oleh virus. Hal ini didasarkan pada gejala yang menyerupai flu yang dialami para pasien.
“Demam, nyeri badan, ada juga gangguan nyeri tulang dan ada nyeri kepala, dan yang khas dari gejala ini adalah juga ada gangguan di menekan kemampuan napas yang akhirnya juga salah satu menyebabkan kematian, distress namanya,” jelas Dicky.
Selain gejala flu, Dicky juga mencatat adanya penurunan abnormal pada kadar hemoglobin dalam darah, terutama pada anak-anak di bawah 5 tahun.
Pentingnya Investigasi WHO
Dicky menekankan bahwa situasi kesehatan di Kongo memang sudah memburuk, dengan banyak anak mengalami malnutrisi. Ia juga mengingatkan bahwa bulan Desember merupakan siklus flu di belahan bumi utara, yang dapat menjadi faktor potensial.
“Tapi sekali lagi apakah ini betul virus atau bakteri ya tentu kita harus tunggu hasil dari investigasi WHO,” sambungnya.
Penyakit misterius di Kongo menjadi perhatian serius bagi otoritas kesehatan. Investigasi lebih lanjut dari WHO diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit dan menentukan langkah penanganan yang tepat.
Komentar