Medan, HarianBatakpos.com – Konsumsi gula tambahan pada makanan dan minuman secara berlebihan dapat berdampak serius pada kesehatan. Efeknya meliputi peningkatan risiko stroke, penyakit jantung, hingga kerusakan saraf. Penting untuk memahami tanda-tanda gula darah tinggi agar kesehatan tetap terjaga.
Normalnya, kadar gula darah puasa adalah 70-100 mg/dL, sementara setelah makan tidak melebihi 180 mg/dL. Jika kadar gula darah melampaui angka tersebut, kondisi ini dikenal sebagai hiperglikemia atau kelebihan gula. Berikut adalah ciri-ciri gula darah tinggi yang perlu Anda waspadai:
- Lebih Sering Haus
Gula darah tinggi dapat membuat ginjal bekerja lebih keras, menyebabkan rasa haus terus-menerus meskipun sudah banyak minum. - Buang Air Kecil Lebih Sering
Gejala poliuria sering terjadi akibat ginjal mencoba mengeluarkan glukosa berlebih dari tubuh, yang dapat memicu dehidrasi. - Merasa Lebih Lapar
Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol sering menyebabkan rasa lapar berlebihan, dikenal sebagai polifagia. - Penurunan Berat Badan Secara Tiba-Tiba
Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari glukosa, lemak dan otot digunakan sebagai sumber energi, menyebabkan berat badan turun drastis. - Kelelahan Ekstrem
Tubuh yang tidak dapat memproses insulin dengan baik menyebabkan gula tetap berada dalam darah, sehingga energi tidak terbentuk dengan optimal. - Penglihatan Kabur
Kadar gula darah tinggi memengaruhi lensa mata, menyebabkan penglihatan kabur dan kesulitan fokus. - Luka yang Sulit Sembuh
Kerusakan saraf dan sirkulasi darah yang buruk dapat memperlambat penyembuhan luka, terutama di bagian kaki. - Kesemutan atau Mati Rasa
Neuropati diabetik dapat menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa, terutama di tangan dan kaki. - Perubahan pada Kulit
Penebalan atau perubahan warna kulit, seperti Acanthosis nigricans dan skin tag, bisa menjadi tanda resistensi insulin. - Gusi Berdarah
Kadar glukosa tinggi di dalam air liur memicu penyakit gusi dan pembentukan plak yang dapat menyebabkan periodontitis. - Infeksi Jamur
Gula darah tinggi meningkatkan risiko infeksi jamur, terutama pada area tertentu seperti kemaluan.
Kelebihan konsumsi gula tidak hanya menyebabkan diabetes, tetapi juga memicu berbagai komplikasi kesehatan lainnya. Untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, sebaiknya batasi konsumsi gula tambahan, jaga pola makan sehat, dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Komentar