Harianbatakpos.com , JAKARTA – Kisah seorang influencer TikTok yang membuat konten skincare di dalam toilet pesawat telah menjadi viral dan menuai kecaman dari netizen. Kate Elisabeth, dengan jumlah pengikut yang signifikan di TikTok, mendapat hujatan karena tindakannya membuat penumpang lain harus antre untuk menggunakan toilet.
Dalam unggahan viralnya, Elisabeth mengatakan kepada wanita di antrian bahwa dia hanya membutuhkan dua menit di dalam toilet. Namun, video yang menampilkan rutinitas skincare-nya menunjukkan bahwa proses tersebut sebenarnya memakan waktu sekitar 15 menit, bukan dua menit seperti yang diklaimnya, seperti disadur dari laman detik.com.
Netizen merespon dengan kecaman terhadap tindakan Elisabeth, menyebutnya tidak menghormati aturan dan tata krama serta dianggap egois karena memanfaatkan waktu toilet yang lama dan membuat penumpang lain merasa terganggu.
Reaksi netizen terhadap konten skincare Elisabeth di toilet pesawat tidak mengejutkan. Banyak yang mengecam perilakunya yang dianggap kurang pantas dan tidak sopan terhadap penumpang lain. Mereka menyoroti bahwa aktivitas skincare yang bisa dilakukan di kursi tidak seharusnya dilakukan di dalam toilet pesawat yang memiliki keterbatasan ruang dan waktu.
Meskipun mendapat kritik pedas dari netizen, Elisabeth justru merespons dengan sikap yang tidak diharapkan. Dia mengungkapkan bahwa dia senang dengan reaksi orang-orang yang merasa terganggu oleh kontennya. Bahkan, Elisabeth terkesan mengabaikan permintaan maaf dan menyatakan bahwa kontennya sengaja dibuat kontroversial untuk menarik perhatian.
Tindakan Elisabeth ini mencuatkan perdebatan tentang batas-batas etika dan tata krama yang harus dijunjung tinggi, terutama di tempat umum seperti pesawat. Sikapnya yang dianggap kurang menghormati orang lain dan memperlihatkan ketidaktahuan akan kebutuhan dan kenyamanan bersama menjadi bahan perbincangan di kalangan netizen.
Kontroversi yang muncul dari tindakan Elisabeth di toilet pesawat menjadi pelajaran bagi para influencer lainnya. Kehadiran di media sosial tidak hanya tentang konten yang menarik, tetapi juga tentang kesadaran akan dampak dan tanggung jawab yang melekat sebagai figur publik.
Kritik yang diterima Elisabeth menjadi cerminan pentingnya kesadaran akan perilaku dan dampaknya terhadap orang lain dalam dunia digital yang terus berkembang.
Komentar