Daud Kim, seorang figur terkenal dalam komunitas Muslim Korea Selatan, kini mendapati dirinya terjebak dalam kontroversi terkait pengelolaan dana donasi untuk pembangunan masjid.
Laporan dari media lokal, JTBC, mengungkap ketidaktransparanan dalam penyaluran dana donasi untuk pembangunan masjid di Daegu, Korea Selatan, yang diprakarsai oleh Daud Kim, seperti dilansir dari VIVA.co.id.
Pada tahun 2022, Daud Kim membuka inisiatif pengumpulan dana melalui akun PayPal pribadinya dengan target dana sebesar 70 juta won (sekitar Rp825 juta) untuk pembangunan masjid di Daegu.
Namun, menurut laporan, meskipun dana donasi yang terkumpul mencapai angka tersebut, masjid hanya menerima transfer sebesar 2 juta won (sekitar Rp23 juta).
Muaz Rajak, perwakilan Komunitas Muslim Universitas Nasional Gyeongbuk, yang merupakan bagian dari pihak yang menerima dana donasi tersebut, menyatakan bahwa mereka hanya menerima sejumlah tersebut pada November 2022, dan tidak ada kontak lebih lanjut dengan Daud Kim setelahnya.
Munculnya pemberitaan tersebut memicu respons dari Daud Kim. Melalui akun Instagram pribadinya, ia membantah ketidaktransparanan dalam pengelolaan dana donasi tersebut.
Ia menyatakan bahwa seluruh dana yang diterimanya telah disalurkan untuk pembangunan masjid di Daegu dan bahwa ia tidak pernah melakukan tindakan merugikan atau menipu siapapun.
Lebih lanjut, Daud Kim menyatakan kesiapannya untuk menerima konsekuensi hukum jika tindakannya melanggar hukum. Ia menekankan bahwa ia tidak pernah terlibat dalam masalah hukum sebelumnya dan siap untuk menghadapi segala konsekuensi dari tindakannya.
Dalam pernyataannya, Daud Kim juga menyebutkan bahwa tindakannya untuk membangun masjid dapat menjadi kontroversial dan mungkin tidak disambut baik oleh semua pihak, yang kemudian memicu munculnya rumor negatif tentang dirinya.
Namun, ia menegaskan bahwa niatnya dalam membantu pembangunan masjid semata-mata untuk penyebaran agama Islam dan bahwa ia akan terus berjuang untuk tujuan tersebut.
Dengan mengakhiri pernyataannya, Daud Kim menegaskan bahwa niatnya murni untuk Allah dan bahwa ia tidak akan pernah mundur dalam upayanya untuk membangun masjid di Korea Selatan.
Komentar