Medan, HarianBatakpos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan setelah mengambil ijazahnya yang sebelumnya diminta oleh penyidik di Bareskrim. Dalam pertemuan dengan awak media di Jakarta, Jokowi terlihat membawa map hitam yang berisi ijazahnya. Namun, logo Universitas Gadjah Mada (UGM) di map tersebut tampak memudar, menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan publik.
Jokowi menjelaskan bahwa ijazah ini diambil setelah proses pemeriksaan yang berlangsung selama sekitar satu jam. Dalam kesempatan itu, ia menyatakan tidak akan menunjukkan ijazahnya ke publik, melainkan akan membeberkannya saat dibutuhkan di persidangan. “Ijazah nanti akan kami buka pada saat diminta oleh pengadilan,” ungkapnya, dilansir dari laman detik.com.
Pengacara Jokowi, Yakup Hasibuan, menambahkan bahwa ijazah tersebut telah diperiksa oleh penyidik dan akan diteliti lebih lanjut di laboratorium forensik. Ia menegaskan bahwa semua langkah hukum sedang diambil untuk menyelesaikan polemik yang berlarut-larut ini.
Sebelumnya, isu mengenai keaslian ijazah Jokowi mencuat setelah adanya laporan masyarakat yang menuduh adanya pemalsuan. Polemik ini bahkan membuat Jokowi melaporkan beberapa pihak ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik. Kontroversi ini menunjukkan betapa pentingnya kejelasan dokumen akademik di tengah karier politik yang penuh tantangan.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar