Sebuah kontroversi meletup di media sosial setelah Rachel Vennya mengunggah tulisan tangan dokter hewan mengenai kondisi kesehatan kucing Nala yang diurusnya.
Niko Al Hakim, pemilik kucing tersebut, memberikan klarifikasi atas tuduhan yang muncul, tetapi tanggapannya memicu perdebatan di antara netizen, dilansir dari Tempo.co.
Tulisan tangan dokter hewan yang diunggah Rachel memaparkan gejala klinis yang ditemukan pada Nala, termasuk anemia, jaundice, dehidrasi berat, kekurusan, dan kebengkakan pada organ hati.
Disarankan untuk melakukan tes kimia darah dan hematologi dasar sebagai langkah lanjutan.
Niko Al Hakim menanggapi klarifikasi tersebut dengan menegaskan kesepakatan dengan Rachel untuk memberikan penjelasan.
Dia menyoroti bahwa Rachel hanya bercerita tentang kondisi sakitnya Nala tanpa bermaksud menimbulkan penyimpangan interpretasi.
Namun, Niko menegaskan bahwa dia tidak akan menerima tuduhan animal abuse, meskipun dia siap untuk menerima kritik atas kesalahan yang dilakukannya.
Reaksi ini menimbulkan perdebatan di antara netizen, dengan sebagian mendukung Niko dan menuduh Rachel mencoba merusak reputasi Okin, sementara yang lain mengkritik Niko atas dugaan penelantaran terhadap Nala.
Di media sosial lainnya, tanggapan netizen terhadap klarifikasi Niko beragam. Meskipun ada yang mendukungnya dan menyalahkan Rachel atas penyebaran informasi yang menyesatkan, di platform lain seperti Twitter, Niko dianggap telah menelantarkan kucingnya.
Klarifikasi Niko dianggap oleh sebagian netizen sebagai upaya untuk berperan sebagai korban dalam situasi ini.
Argumentasi bahwa Nala enggan makan dan oleh karena itu perlu diinfus juga dipertanyakan, dengan netizen menyarankan untuk memberi makan paksa jika diperlukan dan tidak boleh membiarkan perut kosong.
Alasan Niko bahwa Nala sedang diobservasi juga dipertanyakan karena keadaannya yang kritis, di mana seharusnya tindakan cepat diambil. Netizen menyoroti pentingnya penanganan segera dalam kondisi darurat kesehatan hewan.
Kontroversi ini terus memicu diskusi di antara pengguna media sosial, menyoroti kompleksitas dalam memahami tanggung jawab terhadap hewan peliharaan dan pentingnya memberikan perawatan yang tepat dalam situasi kesehatan yang mendesak.
Dalam situasi ini, penting bagi semua pihak untuk memprioritaskan kesejahteraan hewan dan berkomunikasi dengan jelas untuk menghindari penafsiran yang salah dan kontroversi yang tidak perlu.
Komentar