Peristiwa Viral
Beranda » Berita » Kontroversi Kuburan di Belakang Rumah: Wanita Kesal karena Tetangga Menguburkan Jenazah di Tanah Kebun

Kontroversi Kuburan di Belakang Rumah: Wanita Kesal karena Tetangga Menguburkan Jenazah di Tanah Kebun

Kehebohan viral kembali mengguncang media sosial ketika seorang wanita meluapkan kekesalannya karena tetangganya menguburkan jenazah di dekat rumahnya, bukan di pemakaman umum. Video yang diunggah oleh akun TikTok @cyberrush903 pada Selasa, 2 Juli 2024, memperlihatkan kuburan baru yang terletak di tanah kebun belakang rumahnya.

Dalam video yang viral itu, terlihat dengan jelas seorang wanita membuka pintu belakang rumahnya dan mengarahkan kamera ke arah kuburan yang baru saja digali. Kuburan itu dihiasi dengan taburan bunga segar dan memiliki dua bambu yang menancap sebagai patok kuburan.

Wanita itu, yang tidak diungkapkan namanya dalam laporan, mengekspresikan kekesalannya terhadap tindakan tetangganya yang memilih untuk menguburkan jenazah di tanah kebun belakang rumahnya. Ia menulis di keterangan video, “Orang gila mana nih ada pemakaman umum tapi lebih milih makamin ditepi rumah orang? iya tau itu tanah lu tapi ga banget sumpahhh.”

Gempa Beruntun Guncang Sulawesi Utara, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Kejadian ini langsung menimbulkan reaksi keras dari netizen yang menyaksikan video tersebut. Banyak di antara mereka yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, sementara beberapa lainnya mencoba memberikan dukungan kepada wanita tersebut atas kekesalannya yang jelas terlihat.

“Dari mana ini, mbak? Apakah benar?” tanya salah satu netizen dalam komentar video. “Aku tidak percaya kalau ini sungguhan,” timpal netizen lainnya, menunjukkan betapa kontroversialnya kejadian ini di mata masyarakat.

Menanggapi sorotan dan pertanyaan dari netizen, pengunggah video tidak memberikan banyak informasi tambahan terkait identitas jenazah yang dikuburkan atau alasan mengapa jenazah tersebut tidak dikebumikan di pemakaman umum seperti yang umumnya dilakukan.

Kejadian ini juga menyoroti perbedaan pandangan dan norma dalam prosesi pemakaman di masyarakat. Di Indonesia, pemakaman umum di tempat yang telah ditetapkan biasanya menjadi pilihan untuk menghormati dan memberikan tempat yang layak bagi jenazah. Namun, ada kalanya, seperti dalam kasus ini, individu atau keluarga memilih untuk menguburkan jenazah di tanah pribadi, termasuk di belakang rumah mereka.

Gempa Bumi Guncang Filipina Selatan, Magnitudo 6,1 Tanpa Potensi Tsunami

Peristiwa seperti ini tidak jarang menjadi bahan perdebatan dan diskusi di masyarakat, terutama terkait dengan etika dan tata cara dalam menghadapi kematian. Pengguna media sosial sering kali turut serta dalam mengekspresikan pandangan mereka, baik itu melalui dukungan atau keheranan atas pilihan yang diambil oleh individu atau keluarga yang terlibat.

Di samping itu, kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya pengaturan dan pengawasan terhadap tempat-tempat pemakaman serta pemahaman akan hak-hak dan kewajiban setiap warga terkait dengan peristiwa pemakaman.

Pemerintah daerah dan pihak terkait biasanya memiliki peraturan yang mengatur lokasi dan prosedur pemakaman yang harus diikuti oleh masyarakat agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan atau ketegangan di lingkungan sekitar.

Namun demikian, dalam kasus ini, belum ada informasi resmi dari pihak berwenang terkait sikap atau langkah apa yang akan diambil terkait kejadian tersebut. Perkembangan lebih lanjut mungkin akan diungkapkan di masa mendatang sesuai dengan proses investigasi atau regulasi yang berlaku.

Kontroversi terkait pemakaman ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika sosial dan budaya dalam menghadapi kematian di tengah masyarakat modern yang semakin terbuka dan terkoneksi melalui platform media sosial.

Meskipun demikian, penting untuk tetap menghormati perasaan dan kepercayaan setiap individu dalam memilih cara mereka mengurus jenazah keluarga mereka, sambil tetap mematuhi norma-norma sosial yang ada.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *