HarianBatakpos.com, JAKARTA – BP: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan nama Nagita Slavina sebagai calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), mendampingi Bobby Nasution dalam Pilkada mendatang. Namun, pengamat politik Adi Prayitno menilai bahwa langkah ini lebih bersifat memanfaatkan popularitas ketimbang pertimbangan kapabilitas politik yang jelas.
Adi Prayitno, dalam komentarnya kepada Suara.com, menyebut pengusulan Nagita Slavina sebagai bentuk “panjat sosial” atau pemanfaatan popularitas selebritas. Menurutnya, Nagita Slavina tidak memiliki rekam jejak politik atau kepemimpinan yang dapat diukur untuk menduduki jabatan strategis seperti wakil gubernur.
Seperti disadur dari laman Lambeturah.co.id, “Saya kira orang seperti Nagita, sorry to say, sangat tidak layak untuk dimajukan dalam politik. Pertimbangannya tentu karena popularitasnya sebagai selebritas yang dianggap mampu memenangkan suara di Sumut,” ungkap Adi Prayitno.
Lebih lanjut, Adi Prayitno menekankan pentingnya memprioritaskan tokoh perempuan yang telah terbukti kapabilitasnya dalam memimpin suatu daerah. Contohnya adalah Tri Rismaharini (Risma), Airin Rachmi Diany, dan Khofifah Indar Parawansa yang telah sukses dalam memimpin dan mengelola wilayahnya.
Meskipun PKB serius mengusulkan Nagita Slavina, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku belum mengetahui secara langsung usulan tersebut, mengindikasikan ketidaktahuan terhadap keputusan tersebut.
Kontroversi ini memunculkan diskusi luas terkait pertimbangan politik dalam pengusulan figur publik dalam Pilkada, di mana popularitas versus kapabilitas menjadi bahan evaluasi kritis dalam proses demokrasi lokal.
Komentar