Peristiwa
Beranda » Berita » Kontroversi THR dari Jusuf Hamka, Bagi-Bagi Rezeki dengan Nominal Rp10 Ribu

Kontroversi THR dari Jusuf Hamka, Bagi-Bagi Rezeki dengan Nominal Rp10 Ribu

Jusuf Hamka, seorang pebisnis sukses di Indonesia dengan kekayaan mencapai Rp15 triliun, menjadi sorotan di media sosial setelah video dirinya membagi-bagikan Tunjangan Hari Raya (THR) di sebuah perkampungan viral.

Meskipun memiliki jabatan mentereng dalam beberapa perusahaan, tindakan murah hati ini mengundang beragam respons dari netizen, dikutip dari Viva.co.id.

Dalam video yang diunggah oleh akun gosip @lambegosiip, seorang wanita mempertanyakan mengapa Jusuf Hamka memilih untuk tidak berlibur ke luar negeri selama libur Imlek.

WNA Slovakia Terjatuh di Gunung Agung, Diduga Alami Vertigo dan Cedera Serius

Namun, Jusuf Hamka dengan tegas menjawab bahwa baginya lebih penting merayakan liburan di Indonesia dan membagi-bagikan rezeki kepada masyarakat, alih-alih menghabiskan waktu dan uang di luar negeri.

Meskipun tujuan tulusnya diakui, netizen terkejut dengan nominal THR yang dibagikan, yaitu Rp10 ribu. Meski begitu, Jusuf Hamka menekankan pentingnya merayakan momen seperti Imlek dengan kesederhanaan dan berbagi dengan sesama.

Meskipun ada ibu-ibu yang meminta uang dua kali, Jusuf Hamka menolaknya dengan tegas.

Reaksi netizen pun bermacam-macam. Ada yang merasa kecewa dengan nominal yang terbilang kecil untuk seorang pebisnis sekelas Jusuf Hamka.

Penyelundupan Satwa Liar di Kualanamu Digagalkan, Interpol Selidiki Jaringan Internasional

Mereka menilai bahwa nominal tersebut tidak sebanding dengan kekayaan yang dimilikinya. Bahkan, ada yang menyindir bahwa nominal tersebut tidak mencukupi untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras.

Namun, ada juga yang memahami bahwa pentingnya adalah niat baik dan keinginan untuk berbagi, meskipun nominalnya terbilang kecil.

Beberapa netizen bahkan mengungkapkan bahwa mereka merasa malu memberikan nominal THR yang kecil kepada orang lain, meskipun mereka sendiri belum memiliki kekayaan sebesar Jusuf Hamka.

Kisah ini menunjukkan bahwa kontroversi bisa timbul dari tindakan yang tampak baik dalam pandangan satu pihak, namun dianggap kurang memadai oleh pihak lain.

Pentingnya memahami konteks dan niat di balik sebuah tindakan menjadi pembelajaran dari peristiwa ini. Bagi Jusuf Hamka, pentingnya adalah memberikan yang terbaik sesuai kemampuan dan keinginan hati, meskipun hal itu tidak selalu dapat memenuhi ekspektasi orang lain.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan