Medan, HarianBatakpos.com – Analis Amerika Serikat (AS) memperingatkan potensi provokasi oleh Korea Utara (Korut) setelah Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, memberlakukan darurat militer.
Langkah ini diambil untuk “memberantas pasukan pro-Korea Utara dan untuk melindungi tatanan kebebasan konstitusional.” Namun, keputusan Yoon telah menimbulkan kekacauan politik di Korsel dan mengundang reaksi dari berbagai pihak.
Sydney Seiler, mantan pejabat intelijen nasional untuk Korea Utara di Dewan Intelijen Nasional AS, menegaskan bahwa ada “potensi salah perhitungan di pihak Korea Utara.”
Setelah deklarasi darurat, semua kegiatan politik dilarang, dan media di bawah kendali militer, membuat situasi semakin tegang. Seiler menyatakan bahwa tindakan Yoon dapat dipersepsikan sebagai kelemahan, memberi peluang bagi Korut untuk melakukan provokasi.
David Maxwell, wakil presiden Pusat Strategi Asia Pasifik, setuju bahwa pemimpin Korut, Kim Jong-un, mungkin mencoba memanfaatkan situasi ini.
“Jika Yoon benar dan ada simpatisan Korea Utara di Korea Selatan, kita dapat menduga mereka akan memicu kekerasan,” katanya.
Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa lembaga penegak hukum Korea Selatan mungkin menggunakan kekuatan secara berlebihan, yang dapat mengakibatkan eskalasi konflik.
Robert Rapson, mantan kuasa usaha di Kedutaan Besar AS di Seoul, mengingatkan bahwa AS harus menyampaikan “peringatan keras” kepada Korut agar tidak mencoba memanfaatkan situasi ini.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS menegaskan bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung Korea Selatan sebagai sekutu utama di kawasan Indo-Pasifik.
Kurt Campbell, wakil menteri luar negeri, menekankan pentingnya penyelesaian setiap pertikaian politik secara damai.
“Kami mengamati perkembangan terkini di ROK dengan sangat prihatin,” ungkapnya. Kesiapan militer Seoul terhadap Korut tetap utuh, meskipun situasi politik dalam negeri sedang tidak stabil.
Dengan peringkat persetujuan Yoon yang rendah dan ketidakpastian politik yang melanda, potensi bahaya dari Korut tetap mengintai. Situasi ini menjadi pengingat akan pentingnya stabilitas di kawasan dan kebutuhan untuk menjaga hubungan yang baik antara AS dan Korsel.
Komentar