JAKARTA-BP: OTT yang dilakukan KPK tehadap Kalapas Sukamiskin Wahid Husen, Jumat 20/07 malam, mengungkap semua rumor yang beredar. Dilansir dari kumparan, KPK menyesalkan kegiatan-kegiatan penyalahgunaan wewenang yang terjadi dan menganggapnya sebagai sesuatu yang penting.
“KPK menyesalkan peristiwa ini. Kami anggap ini sesuatu yang penting karena ini membuktikan rumor yang terjadi selama ini bahwa di lapas banyak terjadi penyalahgunaan kewenangan. Kegiatan-kegiatan (penyalahgunaan wewenang) yang bisa terkonfirmasi dengan adanya OTT yang dilakukan KPK semalam,” ujar Laode dalam konferensi pers di Gedung KPK Jakarta, Sabtu (21/7).
Bentuk penyelewengan kewenangan yang terjadi di Lapas Sukamiskin bahkan ditampilkan oleh KPK dalam sebuah video. Bentuk-bentuk penyelewengan yang ditemukan penyidik yakni adanya jual beli kamar, izin keluar lapas, hingga fasilitas di lapas yang dijadikan ladang bisnis oleh oknum lapas.
“Belum lagi KPK juga menemukan sejumlah penyimpangan dan (sikap) diskriminatif yang diberikan sejumlah pihak. Mulai dari kepemilikan HP, jam besuk lebih lama, fasilitas tambahan dalam sel seperti AC, dispenser, TV, kulkas. Jadi betul-betul seperti ada TV di dalam penjara,” ketus Laode.
KPK berharap OTT terhadap Kalapas Sukamiskin itu bisa dijadikan pembenahan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Pasalnya, bentuk penyelewengan tersebut terjadi di lapas yang dekat dengan Jakarta. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana bentuk penyelewengan di lapas atau rutan di seluruh Indonesia yang minim pengawasan.
“KPK berharap apa yang ditemukan hari ini jadi titik awal (pembenahan) sistem pemasyarakatan. Kami mengimbau Kemenkumham, Dirjen PAS untuk betul-betul fokus karena kalau lapas yang dekat dengan Ibu kota, lapas yang sangat high profile masih bisa terjadi penyelewengan seperti itu,” jelas dia.
“Lapas seperti Nusakambangan pun terjadi penyimpangan. Saya pikir Lapas Nusakambangan mewakili gambaran umum atau keadaan yang didapatkan di Lapas Sukamiskin jadi gambaran seluruh lapas yang ada di Indonesia,” tandasnya. (BP/ES)
Komentar