Medan, harianbatakpos.com – Pada Rabu, 11 Juni 2025, video viral di akun TikTok @kakabajuhitam35 menampilkan aksi Masyarakat Adat di Raja Ampat yang mengusir wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, dari kawasan wisata. Penutupan tambang nikel di wilayah tersebut menjadi pemicu utama aksi ini, sebagai langkah pemerintah untuk melindungi ekosistem sensitif di geopark UNESCO.
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, keputusan pemerintah mencabut izin tambang nikel telah menimbulkan dampak sosial yang signifikan. Masyarakat Adat Suku Kawei dan Betew, yang sebelumnya aktif menolak, kini menunjukkan protes dengan menghalangi akses wisatawan. Mereka khawatir penutupan tambang akan menghancurkan perekonomian lokal dan mengancam kelangsungan hidup generasi mendatang.
Pemerintah kini tengah merencanakan pertemuan darurat dengan masyarakat adat dan pelaku pariwisata untuk merumuskan solusi yang memadukan keberlanjutan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa pariwisata, yang menjadi sumber penghidupan utama bagi banyak warga, tidak terganggu oleh konflik ini.
Krisis yang dihadapi masyarakat adat Raja Ampat menyoroti pentingnya menciptakan solusi terintegrasi untuk melindungi lingkungan sambil memenuhi kebutuhan ekonomi lokal. Penutupan tambang nikel bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga ancaman bagi mata pencaharian masyarakat. Pemerintah harus bertindak cepat untuk memulihkan kepercayaan dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi semua pihak.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar