Kasus kesehatan Rayyanza Malik Ahmad, putra bungsu pasangan selebriti Nagita Slavina dan Raffi Ahmad, menjadi sorotan publik setelah ia mengalami demam dan muntah-muntah.
Kejadian ini memicu kritik terhadap kedua orang tua yang dituduh memaksakan anak mereka untuk bekerja terlalu keras, dilansir dari Suara.com.
Dalam sebuah tayangan dari RANS Entertainment, Nagita Slavina terlihat memeriksa suhu tubuh Rayyanza yang mencapai 38 derajat Celsius.
Meskipun begitu, ia sempat memberikan teguran agar Rayyanza tidak terlalu banyak bekerja dan lebih banyak beristirahat.
Selain itu, pengasuh Rayyanza, Sus Rini, juga melaporkan bahwa suhu tubuh Rayyanza tidak kunjung turun meskipun sudah minum obat pereda demam.
Hal ini menjadi alarm bagi keluarga, terutama ketika Rayyanza mulai muntah-muntah dan membutuhkan perawatan medis lebih lanjut.
Meskipun Rayyanza sedang sakit, Nagita Slavina terlihat enggan turun ke lantai untuk mendampingi putranya yang sedang dalam pemeriksaan medis.
Alasannya, ia mengaku takut melihat Rayyanza kesakitan dan tidak tega. Kritik dari publik pun mulai mengalir, menyoroti perlunya kehadiran dan dukungan emosional dari orang tua dalam situasi seperti ini.
Netizen mengecam Raffi Ahmad dan Nagita Slavina atas keputusan mereka untuk memasukkan Rayyanza ke dalam jadwal kerja yang padat, sehingga menyebabkan anak mereka menjadi kelelahan dan sakit.
Beberapa komentar dari netizen menunjukkan kekhawatiran terhadap kesejahteraan Rayyanza, mengingat usianya yang masih sangat muda.
Sebelumnya, pasangan selebriti ini juga telah menjadi sasaran kritik karena membawa Rayyanza ke acara sahur, meskipun usianya masih sangat belia.
Publik menganggap hal ini sebagai bentuk eksploitasi terhadap anak mereka, yang seharusnya mendapat perlindungan dan perhatian lebih sebagai seorang anak.
Namun, Raffi Ahmad membantah tudingan tersebut dengan menjelaskan bahwa syuting dilakukan di rumah dan Rayyanza hanya terbangun dan mencari Nagita Slavina yang sedang syuting.
Meskipun begitu, kontroversi ini tetap memicu perdebatan tentang tanggung jawab orang tua dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak-anak mereka.
Kasus kesehatan Rayyanza menjadi pengingat bagi semua orang tua akan pentingnya memprioritaskan kesejahteraan dan kesehatan anak-anak di atas segalanya.
Keputusan untuk memasukkan mereka ke dalam jadwal kerja yang padat dan menghadirkan mereka dalam situasi yang mungkin membahayakan haruslah dipertimbangkan dengan matang, demi kepentingan dan kesejahteraan anak-anak.
Komentar