Berita kurang mengenakkan datang dari presenter terkenal, Rico Ceper, yang baru-baru ini mengalami penipuan dengan modus tawaran pekerjaan sebagai pembawa acara di salah satu kementerian. Rico mengakui bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya menjadi korban penipuan, dan kerugian yang dialaminya mencapai puluhan juta rupiah.
Pada awalnya, Rico Ceper menerima telepon terkait tawaran menjadi MC untuk acara di kementerian. Meskipun sudah memiliki kehati-hatian dalam urusan keuangan, Rico tetap jatuh korban dari aksi penipuan tersebut. “Awalnya ada yang menelepon, saya alihkan ke admin manajemen saya untuk acara MC, ada acara kementerian,” ujar Rico.
Percakapan dengan oknum penipu terjadi pada malam hari, sekitar jam 8-9 malam. Rico Ceper menanyakan detail terkait event tersebut, termasuk apakah itu dari event organizer (EO) atau karyawan langsung dari kementerian. “Saya dari karyawan,” jawab oknum penipu tersebut, dilansir dari Liputan6.com.
Rico mencatat bahwa penipu tersebut menyamar sebagai pegawai salah satu kementerian dan memberikan informasi mengenai tanggal dan waktu event. Semua informasi ini membuat Rico dan timnya merasa yakin bahwa tawaran tersebut merupakan kesempatan pekerjaan yang valid.
Modus Penipuan dengan Kelebihan Pembayaran Rico melanjutkan dengan menjelaskan modus operandi penipuan yang digunakan. “Jadi tekniknya itu, ditelepon nih misalnya, oke bujetnya berapa, MC sejam dua jam. Rp10 juta lah misalnya atau 20 juta. ‘Kita DP dulu ya setengahnya.’ ‘Oke.’ Misalnya 20, dia transfer 15,” ungkap Rico.
Penipuan ini melibatkan kelebihan pembayaran yang disampaikan oleh penipu. Setelah mentransfer sebagian dari DP yang disepakati, penipu memberitahu bahwa ada kelebihan yang perlu dikembalikan. “Boleh enggak yang 5 jutanya, kata sana, ditransfer balik ke atas nama ‘Si Fulan’. Karena 5 jutanya untuk bayar fotografi di acara tersebut,” lanjut Rico.
Ketidaknyamanan dan Kebingungan Rico mengungkapkan bahwa adminnya segera mentransfer kembali kelebihan Rp 5 juta yang dijanjikan oleh penipu. Namun, tidak lama setelah itu, penipu kembali menghubungi dengan maksud melunasi bayaran, namun dengan modus kelebihan transfer. “Modusnya kelebihan Rp10 juta. Admin saya telepon, ‘Mohon maaf bapak kelebihan ya, jadinya Rp30 juta,'” kata Rico.
Penipu ini beberapa kali menggunakan modus pekerjaan yang berbeda, mencoba untuk memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan ketidaktahuan dan kepercayaan korban. Hingga pada akhirnya, Rico mulai menyadari bahwa ada yang tidak beres setelah penipu terus menelepon hingga larut malam.
Kekecewaan dan Keterkejutan di Bank Rico pergi ke bank keesokan harinya untuk memastikan uang telah ditransfer oleh penipu. Namun, kekecewaan besar menanti Rico ketika dia menemukan bahwa tidak ada uang yang masuk, hanya bukti transfer dari dirinya ke penipu. “Ya 30-an lah ada. Itu setop, karena dia bilang bla bla bla, kalau nggak setop bisa sampai ratusan tuh. Tapi bukti transfernya ada, entah gimana. Diedit kali, untuk meyakinkan calon yang ditipu. Itu gue lemes pas di-print enggak ada yang masuk lho,” ucap Rico Ceper dengan ekspresi kekecewaan.
Penipuan ini memberikan pelajaran berharga tentang kehati-hatian, bahkan kepada seseorang yang sebelumnya dianggap cukup detail dalam urusan keuangan. Rico Ceper berbagi pengalaman ini sebagai peringatan bagi semua orang untuk tetap waspada terhadap modus penipuan yang terus berkembang di era digital ini.
Komentar